Badan pengawas iklan Inggris menginstruksikan brosur yang berjudul "Israel Land of Creation" tidak muncul lagi di surat kabar.
Kota tua Al Quds yang di antaranya terdapat kompleks masjid Al Aqsha.
Hidayatullah.com–Badan pengawas iklan Inggris (ASA) Rabu (4/3/2015) melarang peredaran iklan pariwisata pemerintah Zionis Israel yang menunjukkan Kota Tua Al Quds (Yerusalem) adalah bagian dari negara itu.
Iklan yang berupa brosur yang dipublikasikan di surat kabar itu memperlihatkan panorama Kota Tua Al Quds dengan tulisan “Israel memiliki semuanya”.
Dilaporkan Al-Arabiya, ASA menyatakan, tulisan di iklan tersebut menyiratkan Al Quds, yang termasuk dalam salah satu Situs Warisan Dunia UNESCO, merupakan bagian dari Israel.
Masyarakat internasional menganggap bahwa Kota Tua Al Quds merupakan bagian dari wilayah Palestina yang diduduki Zionis Israel. Sementara, Israel mengklaim bahwa Kota Tua Al Quds merupakan bagian dari ibu kota negara tersebut.
Sengketa ini kemudian menjadi makin panas karena Kota Tua Al Quds merupakan kota suci bagi tiga agama, yaitu Islam, Kristen, dan Yahudi, di mana terdapat Masjid al-Asqa, Tembok Ratapan, dan Gereja Makam Suci.
ASA kemudian menginstruksikan agar brosur yang berjudul “Israel Land of Creation” ini tidak muncul lagi.
“Kami memahami bahwa status wilayah tersebut merupakan subyek dalam sengketa internasional,” bunyi pernyataan dari ASA, dikutip dari Al-Arabiya, Rabu (4/3/2015).
“Oleh karena itu kami menganggap iklan ini dapat menyesatkan konsumen untuk memercayai bahwa Kota Tua Al Quds adalah bagian dari Israel dan sehingga mereka mengambil keputusan transaksional yang seharusnya tidak mereka ambil,” bunyi pernyataan dari ASA.
Brosur tersebut memperlihatkan foto yang menunjukkan simbol Kota Tua berwarna emas dan Kubah Shakhrah yang merupakan situs suci bagi umat Muslim, dengan bangunan modern Al Quds Barat sebagai latarnya.
Teks pada foto tersebut berbunyi: “Semua orang cinta dengan Kota Tua, dengan gangnya yang sempit dan bebas mobil, penuh peziarah dan suasana riuh ramai.”
Dalam pembelaannya, Kantor Pariwisata Pemerintah Zionis Israel membantah brosur tersebut mengindikasikan Al Quds Timur dan Kota Tua sebagai bagian dari negara Israel.
“Mereka mengatakan iklan itu tidak berusaha untuk membuat pernyataan politik, karena tidak pantas bagi sebuah iklan untuk melakukan hal itu,” bunyi pernyataan dari ASA.
“Sebaliknya, mereka percaya bahwa brosur tersebut memberikan informasi praktis yang menjelaskan pengunjung dapat pergi ke tempat-tempat yang tercantum dalam iklan tersebut, seperti Kota Tua Al Quds, yang hanya bisa dikunjungi melalui perjalanan ke Israel,” bunyi pernyataan dari ASA.*