(Aktivis Dakwah Islam)
Mediaoposisi.com-Air adalah salah satu sumber kehidupan manusia tanpa air hidup akan menjadi sulit oleh sebab itu Allah menciptakan air,api , padang rumput untuk digunakan manusia dalam melakukan aktifitasnya di dunia namun di tengah kekayaan sumber daya alam yang di miliki negeriku banyak oknum yang menginginkannya, sampai pada tititk dimana air bisa di gratiskan atau di buat murah malah menjadi langka bagi segelintir orang yang menengah kebawah apalah dayang mereka.
Dilansir dari TANAH KARO, kondisi PDAM Tirta Malem semakin terpuruk dan terancam bangkur.Salah satu solusi yang di tawarkan adalah bagainacaranya keterpurukan itu di tutupi oleh investor maka skema kerjasama ada banyak pilihan, misalnya, business to business yang dituangkan dalam kesepakatan bersama atau Memorandum of Understanding (MoU).
Artinya murni kedepannya investor lah yang tanamkan investasinya dalam bentuk jangka waktu beberapa tahun. Hal itu diungkapkan anggota DPRD Karo, Firman Firdaus Sitepu, SH melalui hubungan whatsapp, Kamis (5/12/2019) ketika dimintai tanggapan seputar terhentinya pasokan air minum kerumah-rumah dan warga karena aliran listrik diputus pihak PLN, sehingga mesin pompa PDAM tidak dapat dioperasikan.
Di tambah dengan pernyataan orang ke dua Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin menyoroti rendahnya tarif air bersih yang diterapkan perusahaan air minum di daerah. Hal ini menjadi salah satu penyebab kerugian di perusahaan air minum daerah, Jakarta, CNBC Indonesia.
Pernyataan yang di lontarkan serta solusi yang di berikan akibat kelangkaan pasokan air di beberapa titik wilaya Indonesia menggambarkan kepada kita bahwa penawaran-penawarannya mengarah pada keuntungan semata, ketika sumber daya alam yang harus diberikan Cuma-Cuma tapi malah diperjual belikan dengan memberikan swasta menjadi pengelolanya, memberikan peluang investor untuk menguasai semuanya hingga, pribumi menjadi korban.
Ketika islam mengatur air, api dan padang rumput milik umum dan tidak boleh dikuasai oleh swasta maka yang terjadi adalah pemenuhan kebutuhan air tidak akan bermasalah dengan pengelolaan yang diberikan kepada negara sendiri.
Yang membuat kelangkaannya yang terjadi karena ada keuntungan yang selalu dihitung dalam pemasokannya maka ketika keuntungan berkurang maka pemasokan juga akan berhenti karena yang dihitung hanya untung atau ruginya bukan masalah bagaimana umat terpenuhi kebutuhannya maka wajar jika pasokan air langka di beberapa wilayah.
Jadi pengurusan umat harus jelas dan yang mana kepemilikan umum dan kepemilikan individu agar kebutuhan masyarakat terpebuhi kaena maslah umum tidak bis adimiliki oleh individu tertentu salah satunya adalah maslah air ini.
Air adalah milik umum yang di ciptakan Allah untuk menjalankan kehidupan di dunia namun dalam sistem kapitalis tidak membagi mana milik umum mana milik individu namun yang menjdi asa mereka adah asa manfaat , untuk ruginya dalam mengurusi umat, maka wajar jika sulit dalam masalah ini adalah keberadaan islam untuk mengatur dalam naungan khilafah.[ MO\ia].