-->

Islam Sebagai Solusi Merebaknya “Kupu-Kupu Malam” di Banua

Silahkan Bagikan Jika Bermanfaat
Advertisemen
Oleh: Airin Elkhanza (Aktivis Dakwah dan Anggota Akademi Menulis Kreatif)
Mediaoposisi.com-Kebebasan bertingkah laku adalah salah satu turunan dari HAM. Niatnya hak itu ialah untuk memanusiakan manusia dengan cara memenuhi hak-hak yang ada pada manusia. Ternyata bukannya memanusiakan manusia, justru membuat manusia menjadi  layaknya binatang. Manusia boleh berlaku sekehendak hati selama tidak menganggu orang lain, seperti pakai rok mini atau bahkan tidak berbaju sekalipun. Termasuk memilih dan memiliki pekerjaan yang meresahkan orang lain, yaitu jadi PSK. 


Pekerjaan menjadi “kupu-kupu malam” yang kini lebih sering disebut PSK merebak di kota-kota besar. Di tahun 2018 saja jumlah PSK di Indonesia mencapai 40 ribu seperti yang di lansir CNN Indonesia.com (19/04/2018) dan bisa saja jumlahnya kini terus bertambah. 
Banjarmasin, sebagai ibukota Kalimantan Selatan pun tak lepas dari masalah ini. Bahkan hal ini sampai mengundang amarah Walikota Banjarmasin, Ibnu Sina. Seperti yang dikutip dari Prokal.co Banjarmasin (23/12/2019), “Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina geram. Mendengar cerita ada remaja di kotanya yang terjerat dunia prostitusi. Dia murka pada orang-orang yang tega memanfaatkan kondisi labil remaja demi keuntungan.” 
Penanganan Pemerintah dan Tanggapan Psikolog
Sebagai wali kota, Ibnu berkomitmen memeranginya. Dia bahkan mengklaim, tiga tahun terakhir, pemko getol menangani kasus-kasus kekerasan pada anak. Termasuk mereka yang menjadi korban bisnis prostitusi. Dengan adanya Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A). Ditambah sokongan Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga). Kedua lembaga ini memang difokus untuk memperjuangkan hak-hak perempuan dan anak. Termasuk memberikan perlindungan dan pemulihan.
Psikolog Rifqoh Ihdayati ikut angkat bicara, bahwa jika sekedar dirazia, ia tak percaya itu akan menjadi solusi. Karena menurutnya efek jera yang dipercaya aparat hanya ilusi. Tanpa adanya upaya rehabilitasi, setelah ditangkap dan dilepas, mereka bisa saja kembali lagi ke jalan. Menurutnya anak muda mesti dibimbing agar bisa menggali kreativitasnya. Agar ia bisa berusaha dan bisa mandiri, ditambah juga mesti ada pendalaman agama. (Prokal.co, 23/12/2019)
Biang Masalah Prostitusi
Ternyata penyebab itu semua kebanyakan adalah permasalahan ekonomi. Di sisi lain, pergaulan bebas dan hedonisme yang telah dijadikan gaya hidup yang harus diikuti. Belum dikatakan keren ketika tidak pacaran atau tidak keren ketika barang-barang branded tak terpakai di badan. Bergaul tanpa kenal batasan, hingga kebobolan.
Kepalang basah, akhirnya menyelam terus dalam kegelapan hingga tersentuh alam prostitusi. Ditambah juga himpitan ekonomi dan barang mewah yang bak kebutuhan cuma demi gayaa-gayaan.  Dan jadi PSK seolah menjawab pertanyaan mereka yang inginkan jalan pintas untuk bisa memenuhi itu semua dengan cepat. Tanpa mempertimbangkan lagi akibat dunia dan akhirat yang menjadi konsekuensi. 
Inilah akibat dari sistem Kapitalisme yang menyebabkan perubahan paradigma masyarakat tentang kebahagiaan, bahwa kebahagiaan terletak pada uang dan harta, cenderung duniawi. Ditambah konsep liberalisme yang membuat orang tak berstandarkan halal haram lagi dalam berbuat, sehingga menjerumuskan masyarakat dalam jurang kenestapaan. Termasuk para remaja yang merupakan calon penerus bangsa. Gara-gara ini, terenggut kehormatan sebagian besar remaja muslimah di dunia islam. Akibatnya lagi seks bebas, hamil di luar nikah, aborsi, penyakit kelamin, HIV-AIDS, dsb terus merebak.
Penanganan yang tidak mengubah keadaan pun tak dapat dipungkiri. Mereka seolah tak jera. Bahkan bisa dikatakan, tak ada aturan negara yang menjaga rakyatnya dari kemaksiatan ini, akibat dari cengkraman ide kapitalisme yang mendewakan kebebasan. Bahkan aqidah umat terus terkikis karenanya. Mereka seolah tak hirau lagi akan dosa yang siap ditanggung nanti di akhirat di hadapan Allah. Surga dan neraka tak terpikir demi sesuap nasi dan kehidupan mewah di bawah lumpur kehinaan akhirat dan dunia.
 Islam Solusi Tuntas
Beda dengan Islam, tak sekedar razia atau pembinaan yang akan dilakukan setelah ditangkap. Islam telah mensolusikan permasalahan ini, bahkan dari hal yang paling fundamentalis, yaitu akidah. Lalu adanya dakwah dan terakhir penerapan hukum-hukum syara dalam bernegara. Hal ini sejalan dengan 3 pilar penting dalam Islam.
Pilar pertama, individu yang bertakwa kepada Allah. Katika kemudian individu itu meyakini bahwa segala apa yang dilakukannya akan ada hitungannya di akhirat kelak dan selalu merasa diawasi oleh Allah. Maka dapat dipastikan ia tidak akan sembarangan menjalani hidup, standarnya adalah halal haram, kebahagiaannya adalah mendapat keridhoan Allah. Dan dia pasti akan menjauhi kemaksiatan-kemaksiatan, termasuk berzina atau praktik prostitusi. 
Pilar kedua, masyarakat yang berdakwah. Sosial control dimasyarakat terus dikembangkan. Manusia bisa khilaf, untuk itu perlu ada masyarakat yang selalu siap mengingatkan dan menasihati dalam kebaikan dan kesabaran. Agar surga sama-sama diraih.
Pilar ketiga, negara bersyariah. Sistem islam yang penuh kebaikan yang akan diterapkam di tengah-tengah Daulah Islam, yang itu akan mengarahkan dan memaksa orang-orang di dalamnya untuk menjadi baik. Negara dalam Islam wajib menjadi pelindung dan penjaga rakyatnya (muslim maupun non muslim) dari berbagai kemaksiatan khususnya dan keburukan pada umumnya.
Karenanya patut kita pahami, Islam bukan sekedar agama, namun di dalamnya juga terpancar peraturan dan solusi atas semua permasalahan dunia. Solusi Islam yang langsung datang oleh Sang Pencipta, menjamin terlaksananya kehidupan yang adil, sejahtera, aman, dan berkah dunia dan akhirat. Karena Dia Maha Tahu apa yang terbaik untuk kita, makhluknya. 
Selain itu, menjadikan Islam sebagai solusi dari semua permasalahan juga adalah wujud keimanan. Allah berfirman:
“Apakah hukum Jahiliyah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebh baik dari pada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin?” (TQS Al-Maidah: 50)
“Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapakn, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata.” (TQS Al Ahzaab: 36)
Dengan ini, maka Islam akan mewujud sebagai Rahmat bagi seluruh alam, tidak hanya bagi muslim, tapi juga yang bukan muslim, bahkan untuk binatang dan tumbuh-tumbuhan, dan lain sebagainya. Maka dari itu, sudah saatnya kita kembali kepada sistem Islam![MO/dp]
Wallahu ’alam  biashshawab


Silahkan Bagikan Jika Bermanfaat

Disclaimer: Gambar, artikel ataupun video yang ada di web ini terkadang berasal dari berbagai sumber media lain. Hak Cipta sepenuhnya dipegang oleh sumber tersebut. Jika ada masalah terkait hal ini, Anda dapat menghubungi kami disini.
Related Posts
Disqus Comments
close