Oleh: Mochamad Efendi
Mediaoposisi.com-Video Mesum hampir menjadi berita viral setiap hari. Bahkan seorang suami rela menjual istrinya sendiri dan menjadikan adegan mesumnya divediokan dan viral untuk dijual.
Tidak hanya itu seorang guru meminta muridnya melakukan adegan mesum untuk divideokan agar viral. Perilaku menyimpang di masyarakat semakin banyak di masyarakat buah dari sistem rusak, demokrasi.
Sungguh, aneh mereka menuruti nafsu menyimpang hanya untuk bisa viral dengan mempermalukan diri sendiri. Bagaimana tidak sebuah aib dipertontonkan pada banyak orang di sosial media. Hati nurani dan rasa malunya sudah hilang tercerabut dari dadanya. Uang yang didapat tidak sebanding dengan kehinaan, rasa malu dan tentunya masa depan yang suram karena berakhir di penjara.
Himpitan ekonomi, lemahnya iman, dan rusaknya moral membuat banyak orang kehilangan rasa malu dan menjerumuskan diri mereka sendiri ke lembah dosa. Sungguh, mereka merusak hidupnya karena bujukan syetan yang memberi harapan palsu.
Kasus video mesum viral dan tersebar liar tidak terkendali di sosial media juga tidak lepas dari masyarakat yang rusak. Viralnya video mesum juga tidak lepas dari permintaan pasar yang mengkonsumsi tayangan mesum yang tersebar di sosial media.
Ternyata banyak masyarakat yang menginginkan tontonan mesum terbukti mereka mau mengeluarkan uang hanya untuk bisa menonton perilaku menyimpang. Penasaran dijadikan alasan dan tidak disadari mereka masuk dalam pusaran yang akan menarik mereka pada kehinaan. Masyarakat yang rusak ikut menonton dan menyebarkan video mesum hingga viral.
Kasus video viral semakin hari, jumlahnya bertambah. Pengungkapan dan penangkapan yang dilakukan petugas tidak mampu menghentikan laju peningkatan penyebaran video mesum. Banyak orang terinspirasi bahkan remaja dan anak-anak ikut-ikutan membuat video dengan adegan yang menyimpang. Ada beberapa hal yang menjadi alasan kenapa ini bisa terjadi?
Pertama, tidak ada campur tangan yang tegas dari pemerintah untuk menghentikan situs porno yang menyebar di dunia maya, sosial media. Harusnya pemerintah dengan kekuasaannya bisa memblokir tayangan yang tidak layak ditonton yang bisa menciptakan pikiran kotor pada siapa saja yang menonton.
Video porno tidak dianggap melanggar hukum karena sebagai bentuk kebebasan dalam berdemokrasi.
Pemerintah pasrah dan tidak bisa melakukan apa- apa saat video mesum menyebar liar di sosial media dan menjadi viral. Pemerintah hanya mampu mengungkap dan menangkap pelaku, pembuat dan yang menjual vedio ini, tapi tidak mampu menghentikan penyebaran yang semakin massive dan merusak masyarakat.
Kedua, hukuman berat dan tegas perlu diberikan tidak hanya pada pelaku, pembuat dan penyebar video yang berkonten porno tapi juga penikmat video porno.
Hukuman akan membuat mereka jera. Mereka akan berfikir dua kali sebelum melakukan hal yang menyimpang karena ada payung hukum untuk menghukum mereka agar mereka jera tidak lagi memviralkan video mesumnya. Penikmatnya juga berfikir dua kali karena ada hukuman berat juga bagi mereka.
Ketiga, rusaknya masyarakat karena tinggal dalam sistem yang rusak. Selama demokrasi yang mengagungkan kebebasan berperilaku dipertahankan, video mesum yang viral tidak akan bisa dihentikan.
Selama pemikiran kapitalisme masih bercokol dalam pemahaman masyarakat yang mengartikan kesuksesan adalah terkumpulnya banyak uang dan kekayaan, laju pertumbuhan video mesum tidak bisa dibendung. Meskipun banyak dari mereka tertangkap dan terungkap.
Lalu bagaimana menghentikan laju pertumbuhan vedio mesum agar tidak viral ditonton banyak orang?
Tentunya, solusi fundamental untuk menghentikannya adalah dengan diterapkan Islam secara kaffah. Dalam Islam, pemimpin sangat peduli dengan urusan rakyatnya. Tidak dibiarkan tontonan porno menyebar di tengah masyarakat.
Dengan diterapkannya syariat Allah secara kaffah, tabiat menyimpang akan dihentikan. Hukuman membuat mereka jera. Masyarakat diedukasi agar rela diatur dengan Islam.
Hanya Islam yang mengikis habis penyebaran video porno yang merusak moral generasi dan masyarakat. Dan negeri ini akan menjadi negeri sehat dan hebat karena generasi dan masyarakatnya bisa terbebas dari pikiran kotor sehingga mampu berfikir jernih dan cerdas untuk perubahan menuju masa depan yang cemerlang. Kehidupan Islami yang kita cita-citakan bersama bisa terwujud dengan penerapan Islam secara kaffah [MO/sg]