Oleh: Merli Ummu Khila
Mediaoposisi.com-Dilansir KumparanNews,3 November 2018, Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Din Syamsuddin menanggapi issu khilafah "Khilafah itu, ajaran islam yang tak perlu ditakuti, Ajaran Alquran, disebut oleh Alquran ," kata Din usai pertemuan dengan Ustaz Abdul Somad di kediamannya di Jakarta Selatan," Sabtu (3/11).
Ibarat kembang desa, kini khilafah menjadi buah bibir dari bahan diskusi kalangan intelektual hingga obrolan masyarakat biasa di medsos.
Meski banyak dari kaum intelektual yang gagal paham tentang khilafah dan masyarakat awam yang hanya latah tanpa mencari tahu apa itu khilafah yang sebenarnya. Namun justru orang-orang Barat yang yakin bahwa khilafah akan tegak dalam waktu dekat.
Dewan Intelijen Nasional Amerika Serikat(National Inteligent Council/NIC) pada Desember 2004 merilis laporan berjudul : Maping The Global Future : Report Of The National Intelligence Council's 2020 Project.
NIC memperkirakan ada empat hal yang akan terjadi pada tahun 2020an diantaranya A New Chaliphate, Kebangkitan kembali khalifah Islam, yakni pemerintahan global Islam yang bakal mampu melawan dan menjadi tantangan nilai-nilai Barat.
Lalu mengapa masyarakat Indonesia yang mayoritas muslim justru meragukan sistem agamanya sendiri?. Setidaknya ada beberapa faktor diantaranya :
Rendahnya Pemahaman Masyarakat Tentang Islam
Pada masyarakat awam menganggap bahwa menjalankan agamanya cukup dengan melakukan ibadah ritual saja,dan buta akan sejarah islam tentu tidak terpikirkan bahwa Islam mengatur semua hal terkait kehidupan diluar ibadah seperti muamalah, uqubat/sanksi yang jelas perintah nya dalam AL Quran yang wajib diterapkan.
Hal ini wajar saja terjadi karena jauh sebelum kekhalifahan runtuh pun, paham sekularisme atau pemisahan agama dari kehidupan sudah di susupkan Barat dalam benak kaum muslim, jadi masyarakat secara sadar atau tidak memang sudah menganut paham sekularisme.
Framing Media Dan Kaum Intektual Islam Yang Sekuler
Demi mencegah kebangkitan Islam, Barat dan para pembenci Islam tentu saja tidak berdiam diri, segala upaya tentu saja dilakukan. Dengan menguasai media yang sengaja mem framing berita yang tentu saja mengkerdilkan Khilafah, dengan cara menarasikan pengusung nya yang seolah-olah sebagai partai terlarang, dan membenturkan Ide khilafah dengan pancasila sehingga para pengusung Ide ini diangggap anti pancasila, radikal, anti NKRI dan lainnya.
Statement intelektual muslim atau ulama yang sekular atau yang berbicara berdasarkan kepentingan bukan kebenaran menjadi salah satu faktor mengapa masyarakat mayoritas menolak ide khilafah meski mereka sendiri tidak paham Ide khilafah Itu sendiri. Namun ketika mereka melihat media dan mendengar para intelektual menolak ide khilafah cendrung mengikuti saja tanpa tabayuun.
Padahal seandainya masyarakat tahu betapa khilafah adalah suatu kewajiban yang harus diterapkan. Bukankah hukum dalam AL Quran diturunkan untuk dijalankan? Dan akan ada ancaman bagi yang berpaling pada hukum Allah.
Syariah Allah tidak bisa tegak tanpa ada nya negara atau daulah. Dan khilafah tidak bisa ditegakkan pada sistem sekular tapi harus dengan sistem Islam.[MO/ad]