Oleh Cita Asih Lestari S.Pi
Mediaoposisi.com- Bermedia sosial kini tidak lagi sekadar sarana mengekspresikan diri. Perlahan berbagai platform bahkan menjadi wadah bagi sebagian orang meraup untung. Fungsi ini mulai menguat setelah beberapa platform menjadi sumber pendapatan bagi penggunanya.
Kondisi ini membuat sebagian kalangan mendadak menjadi influencer di berbagai platform termasuk instagram dan Youtube. Estimasi pendapatan sejumlah youtuber Indonesia melalui sosialblade. Hasilnya, akun Atta Halilintar memperoleh estimasi pendapatan Rp487,2 juta per bulan, Ria Ricis memperoleh Rp470,4 juta per bulan, dan youtuber Raditya Dika mendapatkan estimasi pendapatan Rp117 juta per bulan.
Para pemilik platform ini akhirnya saling berlomba untuk menciptakan konten menarik guna memikat penonton. Dari sini, akan terlihat seberapa keras para konten kreator menciptakan
video dan konsistensi dalam menghadirkan sajian terbaiknya.
Hal inilah yang menjadi salah satu alasan generasi penerus kita menghabiskan waktunya di dunia maya. Hiburan dan peluang meraup keuntungan. Bahkan, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan dia khawatir di masa depan tidak ada yang bisa membangun infrastruktur.
Pernyataan itu dia sampaikan ketika memberikan pidato dalam acara Deloitte Indonesia Infrastructure CEO Forum 2018 di Grand Hyatt, Jakarta, Kamis (20/9/2018). Ketika saya tanyakan mereka mau berkarir menjadi apa, pertama mereka sebut mau jadi Menteri Keuangan.
Kedua, tidak ada dari mereka yang bilang ingin jadi insinyur, mereka ingin jadi youtuber, mereka ingin jadi game designer, kata Sri Mulyani disambut gelak tawa hadirin. Sri Mulyani, sambil sedikit tersenyum, kemudian mengatakan bahwa dirinya sangat khawatir apabila semua orang nantinya lebih memilih membangun infrastruktur di dunia maya, bukan dunia nyata.
Kekhawatiran tersebut beralasan karena kini media sosial dengan sajian hiburan dan informasi yang tak terbatas mampu membuat generasi muda menghadapkan hidupnya kepada kebebasan. Dari sisi pemikiran dan gaya hidup generasi muslim sudah menjadikan Barat atau Korea sebagai lifestyle.
Dalam sebuah eksperimen sosial yang dilakukan di media sosial menampilkan fakta yang cukup mengkhawatirkan.Dari 12 orang siswa/siswi SMA yang diwawancarai hanya satu atau dua orang yang mampu menyebutkan rukun Islam. Selebihnya mereka lebih hafal nama Youtubers daripada rukum Islam.Video siswa tak hafal rukun Islam dan rukun iman ini diunggah di channel oleh akun noodietukangfoto pada 31 Januari 2019.
Kondisi tersebut pantas terjadi karena idola generasi penerus saat ini bukanlah sosok mulia
seperti Rasululloh saw atau para sahabatnya. Posisi ini telah digeser oleh para youtubers yang
mempengaruhi pemikiran dan hidup mereka.
Maka jika generasi penerus bangsa ini tahu akan sebuah hadits agung yg dikatakan oleh Rasululloh saw. Anta ma’a man ahbabta (Engkau akan bersama dengan orang yang engkau cintai). Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, beliau mengatakan, bahwa seseorang bertanya
pada Nabi ﷺ:
“Kapan terjadi Hari Kiamat, wahai Rasulullah?”
Beliau ﷺ berkata: “Apa yang telah engkau persiapkan untuk menghadapinya?”
Orang tersebut menjawab: “Aku tidaklah memersiapkan untuk menghadapi hari tersebut
dengan banyak shalat, banyak puasa dan banyak sedekah. Tetapi yang aku persiapkan adalah
cinta Allah dan Rasul-Nya.”Beliauﷺ berkata:
أَنْتَ مَعَ مَنْ أَحْبَبْت
َ
“(Kalau begitu) engkau akan bersama dengan orang yang engkau cintai.” [HR. Bukhari no. 6171
dan Muslim no. 2639]
Dalam riwayat lain, Anas mengatakan: “Kami tidaklah pernah merasa gembira sebagaimana
rasa gembira kami ketika mendengar sabda Nabi ﷺ: Anta ma’a man ahbabta (Engkau akan bersama dengan orang yang engkau cintai).”
Anas pun mengatakan: “Kalau begitu aku mencintai Nabi ﷺ, Abu Bakar, dan ‘Umar. Aku
berharap bisa bersama dengan mereka karena kecintaanku pada mereka, walaupun aku tidak
bisa beramal seperti amalan mereka.” [HR. Bukhari no. 3688].
Maka hadits ini menjadi motivasi kuat bagi kaum muslimin termasuk generasi penerus kita saat
ini . Ketika ibadah kita tak mampu disetarakan dengan para Nabi dan Rasul,maka cintailah
mereka.Seraya berharap cinta kita didunia pada kekasih Allah mampu menghantarkan kita
bersama berdampingan di syurga nanti.
Sudah selayaknya generasi penerus kita menjadi generasi yang akan menegakkan peradaban
yanga agung. Tidak cukup kemampuan atau keahlian dunia dikuasi akan tetapi kecintaan dia
pada Rasululloh dan para pejuang Islam harus terhujam didadanya dan menjadikannya idola
dalam kehidupan.
Sehingga orientasi hidupnya bukanlah untuk hiburan dan mencari keuntungan. Tapi dia akan
menjadi pribadi yang mampu memanfaatkan teknologi untuk kepentingan ummat. Dia akan
sadar sebagi generasi penerus bahwa kewajibannya yang paling tinggi adalah menyebarkan
Islam sama seperti Rasulullah saw dan para pejuang Islam yang mendedikasikan hidupnya
untuk perjuangan Islam. [MO/ra]