Oleh : Nasrudin Joha
Mediaoposisi.com-Suami itu Imam sekaligus Qowam, hitam putih rumah tangga ada pada dirinya. Seorang Imam, akan dimintai pertanggungjawaban atas amanah kepemimpinannya.
Jika kepala negara dimintai pertanggungjawaban negara, maka suami akan dimintai pertanggungjawaban atas amanah istri, anak, keluarga dan rumah tangganya. Seorang suami, wajib mendidik istrinya agar menjadi taat, menjadi baik, berbhakti pada agama dan suami yang menjadi pimpinannya.
Seorang suami tidak boleh egois, hanya berfikir untuk dirinya. Merasa aman dengan amalnya, tanpa mengontrol istri dan keluarganya.
Karena itu wahai para suami, kalian tidak cukup hanya mengerti dan memahami kedustaan Jokowi. Memastikan diri tidak memilih Jokowi, sebab syariat telah mengharamkan pemimpin yang bohong, ingkar dan khianat. Tidak cukup.
Tapi ingatlah wahai para suami, kalian juga harus mendidik dan membawa turut serta istri dan anak-anak kalian. Agar tidak jatuh pada pilihan buruk ikut tertipu dengan kartu kartu Jokowi. Jika kalian tidak memilih Jokowi, tetapi istri dan anak kalian kedapatan memilih Jokowi, maka kalian akan mendapat pertanggungjawaban atas pilihan itu.
Kalian bisa melihat, betapa daya rusak Jokowi saat ini sudah sangat dahsyat. Lantas, apa argumentasi kalian jika istri dan anak kalian kedapatan memilih Jokowi ?
Kalian harus tegas, demi mendidik dan mengarahkan keluarga pada kebajikan yang diridloi. Bahkan, jika mereka membangkang, kalian harus berani mentalak tiga istri kalian, ketimbang kalian mendapat dosa karena pilihan politik pada pendusta, tukang ingkar dan khianat.
ini bukan sekedar soal keluarga kalian, tapi ini terkait masa depan anak cucu kalian. Seluruh keluarga yang akan menanggung bala, duka dan nestapa, jika rezim pembohong, ingkar dan khianat ini masih terus berkuasa.
Wahai para suami, bersikap tegas itu tidak mudah. Namun, sikap ini harus menjadi ciri sekaligus karakter seorang pemimpin rumah tangga.
Jika tidak dimulai saat ini, penyesalan dikemudian hari tiada arti. Coba tengok, akhir dan kesudahan kaum yang menyesal. Mereka, tidak bisa kembali ke zaman dimana mereka bisa memperbaiki amal dan perbuatan.
Wahai para suami, niatkan semua karena Allah SWT. Niscaya, amanah memimpin keluarga, mengambil tanggung jawab sebagai Imam dan Qowam, niscaya dimudahkan. Percayalah. [MO|ge]