Mediaoposisi.com-Hingga kini, kasus prostitusi online yang melibatkan sejumlah artis dan model, termasuk aktris Vanessa Angel dan model Avriellya Shaqila masih dalam proses penyelidikan.
Namun Vanessa Angel justru membantah hal itu dan mengatakan dirinya tidak terlibat dalam bisnis tersebut. Vanessa Angel mengaku dirinya ke Surabaya atas kontrak kerja sebagai MC di sebuah acara perusahaan.
Berdasarkan penuturan polisi, sepanjang 2018, Siska telah menerima transaksi hingga Rp2,8 miliar. Sebagian besar diduga jumlah uang tersebut berkaitan dengan praktik prostitusi online.
"Itu masih satu rekening koran selama setahun terakhir," kata Kapolda Jawa Timur Irjen Luki Hermawan kepada wartawan, Kamis (10/1/2019). Sebelumnya, Direktur Resort Kriminal Khusus (Dirreskrimsus) Polda Jawa Timur, Kombes Pol Akhamad Yusep Gunawan telah mengungkap Vanessa Angel terbukti mendapatkan transfer uang dari muncikari Siska.
"Dari rekening koran untuk inisial saksi VA ini telah mendapat kiriman transfer sebanyak 15 kali dari mucikari ES," ungkap Yusep di Mapolda Jatim, Kamis (10/1/2018)
" Saya, Vanessa Angel, menyampaikan permintaan maaf atas opini dan asumsi yang terbentuk di masyarakat," kata Vanessa di Mapolda Jawa Timur. Vanessa Angel diperbolehkan pulang setelah 24 jam menginap di Mapolda Jawa Timur. Dia menjalani pemeriksaan oleh penyidik Subdit V Cyber Crime Ditreskrimsus Polda Jawa Timur.(6/1/19)
Setelah diciduk terkait dugaan prostitusi online pada Sabtu kemarin, statusnya masih sebagai saksi. Oleh karena itulah dia diperbolehkan pulang. Meski demikian, Vanessa Angel mengaku sadar telah melakukan kesalahan. Dia merasa perbuatannya telah merugikan banyak pihak.
" Saya menyadari bahwa kesalahan dan kekhilafan yang saya lakukan telah merugikan banyak orang," tambah dia.
Luar biasa sekali setelah satu kali terpapar di masyarakat menyatakan dirinya khilaf, lalu bagaimana dengan bukti 15 kali transferan uang dari mucikari? apakah itu bukan bayaran dari jual lendir. Sungguh wanita saat ini telah rapuh dengan dunia sekuler. Berkata C namun bukti lainnya A, ingat nanti kamu mati dan di akhirat semua anggota tubuhmu bersaksi pada Rabb Al-Amiin, bukan pada kamera-kamera yang terhubung ke televisi.
Namun ini kaitannya dengan negara Indonesia yang tengah kebingungan dengan dasar negaranya akibat dari petingginya yang kian sekuler, kapitalis dan juga pluralisme. Ingatkah anda negara ini di perjuangkan oleh para rakyat, para ulama saja bukan para pengusaha ningrat dalam perjalanannya menuju merdeka.
Islamlah yang seharusnya diterima Indonesia dengan terbuka bukannya yahudi ataupun para kapitalis aseng, yang mereka memisahkan agama dengan kehidupan. Ingatlah Agama adalah kontrol masyarakat, diri pribadi dan pemimpinnya bukan ekonomi yang jadi penunjuk arah bagi negara yang sesungguhnya.[MO/ge]