Oleh:Merli Ummu Khila
( Pegiat Dakwah, Kontributor Media)
Mediaoposisi.com-Kasus pengibaran bendera bertuliskan kalimat Tauhid ternyata berbuntut panjang. Saat berkunjung ke Jawa Timur, Wiranto menegaskan aksi tersebut sebagai tindakan yang merujuk pada pengkhianatan ideologi Indonesia.
"Ya gak boleh. Itu kan sudah menduakan merah putih. Menduakan Pancasila," ucapnya usai Sosialisasikan Inpres Nomor 7 Tahun 2018 tentang Rencana Aksi Nasional Bela Negara di Hotel Utami pada Senin (29/10/2018).
Menurutnya, siapa saja yang masih ingin mengembalikan paham-paham anti pancasila di Indonesia, sebaiknya segera pergi dari Indonesia.TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA
Pernyataan Menkopolhukam ini tentu saja ini kurang pantas di katakan oleh seorang negarawan terhadap rakyat nya yang mempunyai kebebasan berpendapat yang dilindungi UU.
Seperti nya rezim sudah mulai gerah dengan persatuan umat yang semakin kokoh. di tambah lagi ketimpangan dalam penegakan hukum.umat islam semakin tersudutkan. Pemerintah dengan media yang mendukung nya saling berupaya untuk mengkerdilkan ide syariat islam yang di usung oleh ormas HTI dengan sering menyebut ormas terlarang, padahal HTI hanya dicabut BHP nya, tidak ada pelarangan untuk berorganisasi. apalagi larangan mendakwahkan ide khilafah.
Belum lagi fitnah yang di sebar di media sosial tentang penangkapan Habib Riziek Shihab di Arab Saudi. yang setelah di komfirmasi ternyata ada pihak yang sengaja memasangkan bendera tauhid pada dinding rumah nya lalu di foto kemudian memviralkan lalu melaporkan pada pihak kepolisian Arab Saudi.
Monsterisasi syariat islam begitu gencar digaungkan oleh Barat yang sangat ketakutan akan bangkit nya sistem islam. Tentu saja mereka tidak secara lansung secara kasat mata akan tetapi melalui antek anteknya, melalui rezim dan tokoh - tokoh islam yang bisa mereka kendalikan.
Rezim saat ini hanya bisa melontarkan narasi yang menyudutkan islam seolah-olah mereka lah yang paling pancasila, yang tidak mendukung rezim berarti anti NKRI, wajib di bungkam. padahal selama ini rezim dan ormas yang di peralat asing tersebut sangat jauh dari pengamalan pancasila itu sendiri.
Pemerintah hanya menjadikan pancasila sebagai tameng untuk menyembunyikan sistem sekarang yang diterapkan rezim, fakta nya segala kebijakan pemerintah tidak ada yang mencerminkan pancasila, justru sistem sekulerisme dan neo liberlisme yang begitu terlihat wajah nya.
Seolah memanfaatkan moment, ada banyak keuntungan yang diperoleh rezim secara tidak lansung, luput nya pemberitaan tentang melemah nya rupiah, kasus korupsi besar dan segala caruk maruk nya negara di bawah kekuasaan rezim Jokowi.
Mari berpikir rasional, sebagai seorang muslim tidakkah merasa bahwa saat ini kita hanya butuh kembali kepada aturan yang sudah Allah buatkan untuk makhluk nya. Semakin tercekiknya kita oleh utang luar negeri karena dosa riba. Pelik nya semua permasalahan dikarenakan manusia terlalu egois mau mengatur hidupnya tanpa campur tangan Sang Pencipta.[MO/sr]