Oleh: Zulaika
(Member Akademi Menulis Kreatif3)
Mediaoposisi.com- Sejak kasus Ahok yang menghina Al Qur'an, sejak itu pula bergulir kasus-kasus serupa yang intinya menghina umat Islam. Setelah penghinaan agama oleh Joshua Suherman dan Ge Pamungkas kala menjadi komika di acara Stand Up Comedy, kali ini juga dilakukan oleh komika yang bernama Coki Pardede dan Treetan Muslim.
Dalam video di akun Instagram nya, dikatakan bahwa di dalam daging babi ada teriakan "neraka, neraka dan cacing pita menjadi mualaf setelah disiram kurma. Karena video tersebut, maka mereka akhirnya di polisikan atas dugaan ujaran kebencian dan penistaan agama (Gelora.co).
Massifnya penghinaan Islam oleh komika tentu membuat seluruh muslim geram. Kenapa lagi-lagi Islam yang dijadikan bahan olok-olok? Padahal masih banyak hal yang bisa dijadikan materi oleh para komika tersebut. Acara Stand Up Comedy adalah acara lawak yang dilakukan satu orang di depan mic.
Materinya bisa dari realita saat ini atau kejadian sehari-hari. Namun saat ini banyak para pemuda-pemudi berbondong-bondong mengikuti acara ini dan mencari bahan yang bisa membuat penonton tertawa sekaligus mendongkrak pamor komika tersebut. Dan salah satu materinya adalah tentang penghinaan Islam ini.
Mereka tidak takut mengangkat materi tentang penghinaan Islam ini karena hal ini pernah terjadi dan tidak ada sanksi tegas dari pemerintah bahkan cenderung membiarkan. Para komika ini sepertinya bertujuan "memahamkan" masyarakat bahwa Islam itu serius, kaku sehingga tidak mudah dan tidak menyenangkan khususnya di kalangan generasi muda.
Sehingga menjadikan generasi muda saat ini walaupun beragama Islam namun tidak sadar dengan keislamannya dan ikut-ikutan menghina Islam dan menjadi generasi yang rusak. Sistem sekuler saat ini memberikan kebebasan seluas-luasnya bagi rakyat untuk berpendapat hingga terjadi kesalahan menakar standar perbuatan dan menghasilkan perbuatan yang salah menjadi benar, yang benar menjadi salah seperti yang terjadi saat ini.
Pada praktiknya, di kalangan komika atau Stand Up Comedi Indonesia (Suca), umumnya mereka mengarang cerita alias berbohong agar penonton tertawa. Kalaupun ada unsur kebenaran dalam cerita, maka mereka akan melebih-lebihkan atau menambahkan cerita agar lucu. Islam tidak melarang lawakan atau bercerita lucu. Rasulullah Saw pun dikenal sebagai seorang yang humoris atau suka melucu. Jadi hukum Stand Up Comedy atau lawakan pada dasarnya adalah mubah (boleh).
Namun jika materinya berupa cerita bohong maka hukumnya haram. Apalagi jika isi lawakannya atau materinya berisi pelecehan atau penghinaan terhadap Islam, jelas diharamkan dan pelakunya berdosa. Sesuai sabda Rasulullah Saw, " Celakalah orang yang berbicara kemudian dia berdusta agar suatu kaum tertawa karenanya. Kecelakaan untuknya. Kecelakaan untuknya" (HR Abu Daud no 4990 dan Tirmidzi no 2315).
Sesuai hadits di atas, jika lawakan atau materi Stand Up Comedy menghina Islam, maka hukumnya lebih keras lagi, yaitu sang komika dianggap kufur. Orang yang suka menghina atau mengolok-olok Islam adalah kaum kafir sebagaimana dilakukan kaum kafir Quraisy.
Hukum bercanda dalam Islam adalah mubah selama syarat-syarat nya dipatuhi. Adapun syarat-syarat nya adalah: tidak mempermainkan Islam, tidak bohong, tidak mencela atau menyakiti, tidak mengandung ghibah (menggunjing), tidak cabul, tidak meniru jenis kelamin lain dan tidak melampaui batas. dalam bercanda.
Maka, berhati-hatilah saat bercanda. Ingat rambu-rambu dan tidak menyimpang dari koridor syara'.[MO/sr]