Oleh: Desi Dwi A, SP
(Pengajar dan Anggota Komunitas Menulis Revowriter)
Mediaoposisi.com-Ada sedikit suasana yang berbeda pada malam pergantian tahun kali ini. Jika biasanya mamang penjual terompet mangkal di sepanjang jalan pinggiran kota, kali ini keberadaan mereka jarang ditemukan.
Penjual jagung yang biasanya ada di sepanjang jalan desa, kali ini juga jarang. Namun suara kembang api masih terdengar di kejauhan. Sepertinya para penikmat tahun lebih memilih pusat kota sebagai tempat kumpul mereka.
Kalau flash back pada beberapa hari lalu, sepertinya sosmed dipenuhi tausiyah larangan mengikuti perayaan tahun baru. Bahkan dalam kurun waktu beberapa tahun belakangan, opini semacam itu mulai disampaikan sebagian orang melalui berbagai cara baik dalam dunia maya maupun dzikir bareng mengisi malam tahun.
Dan hasilnya mulai terasa saat ini ketika pesta malam pergantian tahun mulai terasa sepi.Demikianlah perubahan opini di tengah masyarakat. Bagi orang yang berdiam diri, maka yang tampak adalah tiba-tiba ada sesuatu yang baru.
Namun bagi mereka yang menyuarakan perubahan, maka merasuknya opini ke dalam benak umat adalah sesuatu yang akan terus diamati dan terukur. Sebab itu adalah keyakinan akan sebuah visi, dan harapan yang tak akan pernah padam.
Maka tak perlulah kita merasa putus asa dalam perjuangan untuk mengembalikan kehidupan Islam di tengah umat, sebab tanda-tanda keberhasilannya telah tampak. Fajar kebangkitan pemikiran umat mulai tampak.
Walaupun saat ini umat baru berpaling kepada Islam ketika disentuh aqidahnya, namun seiring dengan derasnya opini yang terus disampaikan maka sedikit demi sedikit pemikiran mereka akan terus diisi dengan kebenaran Islam.
Maka tinggal masalah waktu saja bagi mereka untuk mencampakkan belenggu kekufuran yang selama ini mengungkung mereka dan menggantinya dengan Islam Kaaffah.
Teruslah menyampaikan kebenaran dan melakukan perubahan di tengah umat. Jangan pernah takut kepada siapapun di jalan Allah. Semoga malam pergantian tahun ini benar-benar menunjukkan awal kebangkitan umat islam, yang dengannya fajar kemenangan Islam akan segera menyingsing.[MO/sr]
