Oleh: Gita Syah Fitri
Mediaoposisi.com- Bullying kini semakin merajalela dilingkungan sekolah maupun sekitarnya, tanpa disadari hal ini masih dianggap sepele bagi setiap orangtua .Bullying sangat berdampak buruk dari segi psikologi anak untuk jangka kedepan.Bullying sering terjadi secara verbal dan fisik, tujuannya untuk menjatuhkan harga diri sianak secara langsung.
Dalam hal ini orang tua sangat berperan penting bagi pertumbuhan anak dilingkungannya.Orangtua wajib mengajarkan dan membimbing anak untuk mengetahui keadaan sekitarnya khususnya dalam bullying.
Peran orang tua dijadikan anak sebagai cerminan kehidupannya ,sehingga peran orangtua harus sangat bermanfaat dalam mencegah bullying pada anaknya.Supaya anak tidak menjadi korban bullying dimanapun dia berada yang dapat merusak perkembangannya.
Membina anak untuk menghindari bullying sejak dini itu penting untuk menguatkan mental anak.Ada beberapa langkah-langkahperan orangtua dalam mencegah anak dari bullying:
1.Mengajarkan anak tentang nilai moral dan agama
Tujuannya agar anak terlatih untuk bersikap baik , menghargai orang lain ,toleransi,kerjasama dan tanggung jawab dalam menyelesaikan masalah.
2.Memfasilitasi kebutuhan anak sesuai aturan
Tujuannya agar anak tidak merasa kekurangan kasih sayang dan juga tidak sombong dengan kelebihannya .
3.Mengontrol aktivitasnya bermain gadget ,dirumah,disekolah dan sekitarnya
Tujuannya agar anak dapat teredukasi sesuai pertumbuhannya dan orangtua dapat mengetahui perkembangan anak yang sesuai dengan keinginan.
4.Memasukkan anak kesekolah yang terjamin
Tujuannya agar anak disiplin dalam meraih prestasi yang bagus disekolah yang sesuai standar yang diharapkan oleh setiap orangtua.
5.Mendengarkan cerita anak
Tujuannya agar kita dapat mengetahui apa masalah yang sedang terjadi,duduk bersama dengan anak tanpa memotong pembicaraanya dan memarahinya ,ini agar sudut pandang anak tidak tertekan saat mengungkapkan.
6.Meluangkan waktu senggang bersama anak untuk liburan
Tujuannya agar anak mendapatkan penggalaman yang menyenangkan dari keluarganya sehingga melupakan rasa penatnya.[MO/sr]