Oleh : Al Azizy Revolusi
Mediaoposisi.com-Belakangan ini, HTI kembali menjadi viral di negeri ini. Meski BHPnya telah dicabut, HTI seolah tak hilang dalam perbincangan. Padahal, para aktivisnya pun sudah tak lagi menggunakan istilah HTI.
Justru nama HTI dilejitkan oleh para pembenci Islam, pendukung penista agama dan pemerintah yang notabene anti Islam.
Syahdan, sejak status BHP HTI dicabut, banyak kasus coba dikait-kaitkan dengan HTI. Masih ingat kasus tiga bom di Surabaya? Framing jahat rezim berkoalisi dengan media dan aparat mencoba mengaitkannya dengan HTI.
Ada KTA HTI yang didapati. Faktanya, HTI tak pernah mengeluarkan KTA untuk aktivisnya.
Beberapa terduga teroris yang diciduk densus 88 juga coba dikaitkan dengan HTI. Buletin Al Islam dan Majalah Al Wa'ie sempat menjadi barang bukti. Padahal, tak ada hubungannya dengan tindakan terorisme.
Fenomena #2019 ganti presiden juga selalu dikait-kaitkan dengan HTI. Dan pernyataan itu keluar dari pihak pertahana. Berbagai spanduk palsu dengan gambar Jubir HTI dan penggagas #2019 ganti buatan cebong terpasang di beberapa titik.
Istilah 'ditunggangi HTI' sempat menjadi viral di dunia maya. Seolah-olah apapun yang terjadi di negeri ini, semua atas nama HTI. Bahkan ada meme yang menggambarkan jatuhnya Valentino Rossi dalam gelaran MotoGP adalah karena ditunggangi HTI. Lucu.
Sang ustadz sejuta viewer, Ustadz Abdul Shomad juga tak lepas dari framing 'ditunggangi HTI' ini. Beberapa kali pengajian yang semula akan diisi beliau terpaksa dibatalkan.
Alasannya karena ada panitia yang berpakaian yang tertulis Lailahaillallah Muhammadurrasulullah. Yang itu kemudian diasosiasikan sebagai atribut HTI.
Yang terbaru dalam peringatan Hari Santri Nasional, Banser membakar bendera tauhid yang mereka anggap bendera HTI. Juga ikat kepala bertuliskan tauhid yang mereka tuduh sebagai atribut HTI.
Sontak, perbuatan keji Banser ini menuai protes dari umat. Sebab, umat sadar bahwa yang dibakar itu bukanlah bendera HTI, melainkan bendera Tauhid. Bendera Rasulullah _shalallahu alaihi wasallam_. Bendera umat Islam seluruh dunia.
Dalam diskusi program MataNajwa di station TV Trans7, HTI menjadi kata yang paling sering disebut. Padahal tak satupun narasumber yang berasal dari HTI. Justru yang dihadirkan adalah mantan kader HTI yang diberhentikan karena terindikasi pengikut syiah.
Terakhir, surat cinta dari GP Ansor untuk akhwat HTI juga mengemuka di beranda-beranda media sosial. Menggelikan. HTI dibenci mati-matian, tapi akhwatnya diharapkan. Harusnya mereka berkaca. Cebong kok ngarep bidadari? (Tepok jidat!)
HTI memang telah menjadi fenomena sendiri. Dakwah yang berpuluh tahun mereka beri, hasilnya akan segera dituai. Berupa kesadaran segenap anak negeri, akan pentingnya kembali pada syariat Ilahi. Yakni tegaknya khilafah yang kedua kali. Karena Allah maha menepati janji.
"Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa,
dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa.
Mereka tetap menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik."_ (QS. An-Nur[24]:55)