-->

Panji Tauhid Indah dan Istimewa

Silahkan Bagikan Jika Bermanfaat
Advertisemen

Oleh : Meltalia Tumanduk, S.Pi 

Mediaoposisi.com-Mungkin kita dulu termasuk orang yang tidak tahu soal panji hitam dan putih yang bertuliskan kalimat tauhid. Namun ternyata Panji ini semakin populer. Panji berwarna hitam disebut Rayyah, yang berwarna putih disebut Liwa.

"Panji (rayah) Rasulullah SAW berwarna hitam dan benderanya (liwa) berwarna putih. Tertulis padanya: Laa ilaaha illalLah Muhammad Rasulullah” (HR. Thabrani. Riwayat dari Abu Syaikh dari jalur Ibnu Abbas selamat)

Konon di hari akhir nanti, Allah SWT akan menyerahkan kepada Nabi Muhammad SAW liwaa’ al-hamd (panji kesyukuran), bendera seluruh penjuru alam. Allah SWT juga telah menetapkan bahwa Nabi Adam dan Nabi-nabi lainnya akan berjalan di bawah panji Rasul.

Rasulullah SAW bersabda:

“Aku adalah pemimpin anak adam pada hari kiamat dan bukannya sombong. Dan di tanganku bendera Al-Hamd dan bukannya sombong.

Dan tidak ada seorang Nabi pun, tidak pula Adam juga yang lainnya ketika itu kecuali semua di bawah benderaku, dan aku orang pertama yang keluar dari tanah/kubur dan bukannya sombong.” (HR. At Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad)

Jika dilihat dari kainnya nampak biasa saja. Namun, istimewah karena kalimat yang terpatri diatasnya. Kalimat tauhid. Selama kita hidup tidak luput selalu melafazkannya.

Ketika mati pun kita selalu berdoa kalimat indah inilah yang terakhir kita ucapkan. Mati pun kain penutup keranda kita berlafazkan kalimat tauhid.

Ketika orang-orang mendoakan kita pun melafazkan kalimat yang tertulis pada bendera tersebut.
Namun masih ada yang miskonsepsi dengan bendera ini.

Ada yang beranggapan bendera ormas tertentu. Tentu saja salah. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya bendera ini adalah benderanya Rasulullah SAW.

Benderanya Umat Islam. Umat Islam akan kembali bersatu dibawa bendera ini. Tanpa memandang dari suku, bahasa dan bangsa mana.

Sebagai umat Islam tentu kita harus bangga dengan bendera tersebut. Bangga mengibarkannya. Kita harus menjaganya. Membelanya. Meninggikannya. Sebagaimana para sahabat dulu rela gugur di medan perang untuk menjaga dan meninggikan bendera ini.

Salah satu sahabat Rasulullah Saw yang syahid mempertahankan bendera ini agar tidak jatuh ke tanah adalah Ja’far Bin Abu Thalib Ra. Pada perang Mu'tah, dimana kaum Muslimin berjumlah 3.000 pasukan harus berperang melawan Romawi dengan jumpah 200.000 pasukan. 

Ja'far bin Abu Thalib sebagai salah satu amirul jihad kehilangan 2 tangannya hanya untuk mempertahankan Rayyah agar jatuh ke tanah.

Dengan sisa lengan bagian atas, ia pun tetap berusaha untuk memeluk Rayyah. Hingga akhirnya ia syahid saat tubuhnya di tebas jadi 2.

Begitulah para sahabat menjadi penjaga bendera ini. Jadi kita tidak perlu takut dan sinis dengan bendera hitam dan putih yang berlafadzkan kalimat tauhid ini. Terlebih lagi kita seorang muslim.[MO/gr]



Silahkan Bagikan Jika Bermanfaat

Disclaimer: Gambar, artikel ataupun video yang ada di web ini terkadang berasal dari berbagai sumber media lain. Hak Cipta sepenuhnya dipegang oleh sumber tersebut. Jika ada masalah terkait hal ini, Anda dapat menghubungi kami disini.
Related Posts
Disqus Comments
close