-->

Kemuliaan Ar Rayah, Dengan Di Terapkannya Hukum Islam

Silahkan Bagikan Jika Bermanfaat
Advertisemen


Oleh: Siti Rahmah
Mediaoposisi.com-Kemarahan umat Islam kembali menggelora. Pasalnya apa yang dilakukan sekelompok oknum Banser dengan membakar bendera tauhid, benderanya Rasululloh dalam perayaan hari santri menjadi pemantik kemarahan umat Islam.

Membakar bendera Ar Rayah yang bertuliskan kalimat tauhid ibarat menggoreskan luka ditubuh umat Islam. Luka yang terus ditorehkan membangkitkan ghiroh perjuangan kian memanas untuk membela agamanya. Mengusik, menghinakan dan membakar bendera tauhid ibarat membangunkan  singa tidur.

Lihatlah umat yang mulia ini tidak diam dengan penghinaan ini. Para ulama, habaib dan seluruh umat Islam bangkit menyuarakan pembelaannya. Seluruh umat Islam siap berdiri bergandeng tangan untuk membela bendera warisan Rasululloh. Bendera yang sepanjang kejayaan umat Islam begitu dimuliakan.

Tengoklah sejarah bagaimana Rasululloh dan para sahabat dalam menjaga bendera ini. Dalam setiap peperangan Rasululloh senantiasa membawa bendera ini, yang diikat diatas tombak dan diangkat  oleh tangan-tangan suci kaum muslimin.

Kisah dramatis bukti kecintaan sahabat pada Rasululloh dan bendera tauhid juga tergambar dalam peristiwa perang Uhud.

Bagaimana perjuangan Mush'ab bin Umair  dalam menjaga bendera ini agar jangan sampai jatuh ke tanah, Mush'ab rela kehilangan tangan kanannya yang ditebas oleh kafir Quraiys, kemudian tangan kirinya sampai akhirnya Mush'ab kehilangan kedua tangannya dan mendekap bendera tersebut untuk melindunginya.

Kisah heroik serupa terjadi dalam perang Mu'tah, sahabat tercinta Ja'far bin Abi Thalib mengalami kisah serupa. Kehilangan dua tanganya demi menjaga bendera tauhid tersebut. Sampai akhirnya Allah mengabarkan lewat Rasululloh bahwasanya Allah mengganti kedua tangan Ja'far bin Abi Tahlib dengan kedua sayap di surga.

Tidak sampai disitu perjuangan kaum muslimin dalam menjaga kemuliaan bendera tauhid ini. Masih banyak kisah yang menakjubkan yang menggambarkan sikap para sahabat dalam memuliakan bendera ini. Seperti halnya dalam kisah pembersihan yahudi bani Khaibar.

Yahudi Khaibar memiliki banyak benteng yang sulit ditaklukan salah satu benteng yang kokoh adalah benteng al Qomush. Benteng ini tidak mampu ditaklukan oleh pasukan yang di pimpin oleh Abu Bakar Ash Sidiq ataupun pasukan yang dipimpin oleh Umar bin Khattab. Sampai akhirnya Rasululloh bersabda;

"Sungguh bendera ini akan aku berikan besok kepada orang yang mencintai Allah dan RasulNya. Allah akan menolong melalui kedua tangannya dan ia bukan termasuk orang yang melarikan diri."

Mendapat kabar tersebut, para sahabat tidak bisa tidur semalaman. Harap-harap cemas. Berharap  bisa mendapatkan bendera tauhid tersebut dan berharap Allah memberikan pertolongan melalui kedua tangannya.

Sampai akhirnya harapan dan kecemasan mereka terjawab ketika di pagi hari Rasululloh mengumpulkan para sahabat untuk mengumumkan siapa yang layak menggenggam bendera tauhid tersebut.

Ketika para sahabat sudah berkumpul kemudian Rasululloh menanyakan kepada para sahabat, dimanakah Ali bin Abi Thalib? Kemudian para sahabat berkata Ali bin Abi Thalib ra sedang sakit mata ya Rasululloh, makanya tidak hadir.

Panggilah Ia, ketika Ali sudah ada dihadapan Rasululloh maka Rasululloh meludahi kedua matanya dan seketika kedua mata Ali ra pun sembuh, Kemudian Rasululloh menyerahkan bendera tauhid tersebut kepada Ali bim Abi Thalib. Atas pertolongan Allah, benteng qomush milik yahudi khaibar pun bisa ditaklukan.

Dari kisah diatas kita bisa melihat bagaimana kecintaan para sahabat terhadap Rasululloh dan bagaimana sikap para sahabat dalam memuliakan bendera tauhid ini. Para sahabat begitu berharap mendapatkan amanah untuk menggenggam, meninggikan dan mengibarkan bendera yang mulia ini.

Para sahabat begitu bersemangat menjawab seruan untuk meninggikan kalimat Laa Ilaha Illallah Muhammadu Rasululloh. Demi kalimat suci ini pula para sahabat rela mengorbankan apapun yang dimiliki termasuk jiwa dan raganya.

Namun apa yang dilakukan manusia akhir jaman ini, hari ini kita menyaksikan sekelompok manusia congkak, yang lantang untuk menantang umat Islam. Dengan membakar bendera yang yang begitu disucikan dan dimuliakan oleh umat Islam  sepanjang sejarah.

Layakah orang seperti ini mengaku umat Rasululloh sedangkan apa yang dia lakukan mengkhianati apa yang di contohkan Rasululloh dalam penjagaan terhadap warisannya yaitu bendera tauhid.

Alih-alih mereka berjuang mengenalkannya pada umat manusia, dan memperjuangakan kembali tegaknya panji tersebut. Mereka justru menghinakan kalimat tauhid, menghinakan panji Ar Rayah, panjinya Rasululloh.

Kejadian hari ini memberikan gambaran betapa lemahnya umat Islam ketika tidak memiliki perisai, tidak memiliki pemimpin yang menjaga dan melindunginya. Bagi kaum muslimin kejadian hari ini juga hendaknya memberikan pelajaran berharga untuk teeus berjuang mewujudkan kepemimpinan Islam yang akan melindungi kemulian umat Islam dan menjaga simbol-simbol Islam. Kita tidak boleh terus berpangku tangan, mau sampai kapan kita diam?

Sekaranglah saatnya mengambil peran  menjadi bagian dari para pejuang untuk mengangkat kemuliaan Islam, menjaga kemulian Ar Rayah dan berjuang untuk meninggikan kalimat tauhid.[Mo/an]



Silahkan Bagikan Jika Bermanfaat

Disclaimer: Gambar, artikel ataupun video yang ada di web ini terkadang berasal dari berbagai sumber media lain. Hak Cipta sepenuhnya dipegang oleh sumber tersebut. Jika ada masalah terkait hal ini, Anda dapat menghubungi kami disini.
Related Posts
Disqus Comments
close