-->

Kebanyakan Tertawa Komika Menjadi Bodoh Dan Hilang Akal Hanya Untuk Membuat Orang Tertaw

Silahkan Bagikan Jika Bermanfaat
Advertisemen

Oleh : Aishaa Rahma

Mediaoposisi.com-Lagi lagi pelecehan ajaran Islam muncul dari kalangan komikal, adalah tretan muslim Dan coki pardede yang mungkin ingin viral dengan cara mengotak atik syariat Islam.

Sebenarnya kalau mau greget dikenal seantero dunia cukup mengencingi air zam zam! Dijamin terkenal dan jadi buronan, tapi kali ini mereka memparodikan daging babi yang dimasak dengan sari kurma.

Dengan gaya semprul  mereka mengira candaan sensitif nan satir tersebut membuat banyak orang ter haha!  Memang akhirnya menjadi viral hujatan entah apa yang muncul dalam ide gila kedua komika arogan tersebut.

Manakala Islam sebagai agama yang dianutnya Justru diangkat sebagai hal 'lucu' seolah mereka amnesia terhadap kasus kawanan lainnya yang berakhir di atas materai dengan derai maaf di media.
Jauh sebelum kasus komika zaman now tersangkut dugaan pelecehan agama.

Ustaz Ambia Dahlan sudah dinilai bermasalah di tahun 2004. Saat itu, Ustaz Ambia Dahlan menjadi peserta ajang Stand Up Comedy Metro TV. Dirinya membawa-bawa tentang ibadah salat ke panggung stand up comedy.

Pada tahun 2016, Uus bermasalah atas lawakannya karena menyinggung cewek-cewek berhijab yang menangis saat nonton konser Kpop. Selain itu, Uus juga dianggap melecehkan ulama. Sejak ini, Uus diboikot oleh banyak orang dan jarang tampil di televisi lagi.

Kemudian berita pelecehan dengan membawa isu agama diangkat oleh Ge Pamungkas yang mencoba menyindir  politik di Indonesia dengan lawakannya, namun dirinya melampaui batas dengan menjadikan kalimat ini sebagai candaan.

   "Sekarang, kalau banjir adalah cobaan dari Allah SWT, sesungguhnya Allah akan memberikan cobaan kepada yang dicintai. Cintai apaan! Itu Orang enak-enak cobaan," ungkap Ge saat itu. Tribunstyle.com (7/1/2018).

Bersamaan dengan Ge, Joshua sang mantan penyanyi cilik ini pun latah membuat publik marah, tak belajar dari kasus Ge Pamungkas, Joshua turut menyinggung soal mayoritas masyarakat Indonesia yang memang orang orang Muslim. 

"Orang zaman dulu semua mata laki-laki tertuju pada Annisa... Annisa.. Aniis (ex Cherrybelle) ya kan semuanya Annisa. Padahal skillnya Anni yah tipis tipis ya kan? skill nge-dance tipis-tipis, cantik relatif.

Kenapa gua mikir.. Kenapa Annisa selalu lebih unggul dari Cherly? Sekarang gua ketemu jawabannya. Makannya Che,  Islam karena di Indonesia ini ada hal yang tidak bisa dikalahkan dengan apapun, mayoritas," ungkap Joshua. (TribunStyle.com)

Ketua Umum Forum Umat Islam Bersatu (FUIB), Rahmat Himran menekankan  bahwa beberapa komika yang melecehkan Islam akan dilaporkan Satu persatu, bergandengan dengan berbagai LSM dan ormas.

Hal itu dilakukan sebagai tindakan atas keresahan kaum muslimin yang disebabkan oleh ulah para komika yang menggunakan isu agama sebagai alat canda. (Kiblat.net 9/1/2018)

Tapi nyatanya peristiwa pelecehan yang terjadi berturut turut itu lantas surut tak berbuntut. Bahkan untuk memenjarakan sang penista agama saja dibutuhkan aksi berjilid jilid hingga muncul tindakan kongkrit. Enta

h saking lemahnya hukum di negeri ini, atau memang sengaja memancing amarah Umat Islam untuk mengalihkan kasus para maling negeri.

Sangat disesalkan, mengapa humor yang malah lebih pantas disebut cacian ini, muncul dari lidah orang yang mengaku Islam.

Patut dipertanyakan memang, sebab orang yang mengaku memeluk sesuatu (agama), dia tidak akan mungkin melukainya. Maka jika ada orang yang mengaku Muslim kemudian dia melukai Islamnya, jelas ada yang salah dengan keislamannya, minimal munafik.

Islam sendiri mengatur larangan untuk menjadikan agama sebagai bahan candaan, lawakan dan olok-olok.  Rasulullah mengingatkan bahwa perilaku tersebut dapat mengundang petaka bagi pelakunya.

“Celakalah orang yang berbicara kemudian dia berdusta agar suatu kaum tertawa karenanya. Kecelakaan untuknya. Kecelakaan untuknya.” (HR. Abu Daud dan Tirmidzi)

 Bahkan Allah berfirman:

“Dan jika kamu tanyakan kepada mereka (tentang apa yang mereka lakukan itu), tentu mereka akan menjawab: “Sesungguhnya kami hanya BERSENDA GURAU dan BERMAIN-MAIN saja”.

Katakanlah: “Apakah dengan Allah, ayat-ayatNya dan RasulNya kamu selalu BEROLOK-OLOK?” Tidak usah kamu minta maaf, karena kamu kafir sesudah beriman.

Jika Kami memaafkan segolongan kamu (lantaran taubat), niscaya Kami akan mengazab golongan (yang lain) disebabkan mereka adalah orang-orang yang selalu berbuat dosa. “ (TQS. At Taubah : 65-66).

Sehingga para ulama tidak berbeda pendapat bahwa orang yang mencaci maki Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam (atau melecehkan ajaran Islam yang lain),  jika dia seorang muslim maka ia wajib dihukum mati.

Karena dia dihukumi murtad bahkan para ulama sepakat bahwa orang tersebut tetap dihukumi kafir meskipun dia dalam keadaan jahil.

Para ulama khilafi hanya pada kasus ketika pelakunya adalah non muslim atau  kafir dzimmi. Imam Syafi’i berpendapat ia harus dihukum bunuh dan ikatan dzimmahnya telah batal.

Imam Abu Hanifah berpendapat ia tidak dihukum mati, sebab dosa kesyirikan yang mereka lakukan masih lebih besar dari dosa mencaci maki.

Imam Malik berpendapat jika orang yang mencaci maki Nabi Saw. adalah orang Yahudi atau Nasrani, maka ia wajib dihukum mati, kecuali jika ia masuk Islam. Demikian penjelasan dari imam Al-Mundziri. (‘Aunul Ma’bud Syarh Sunan Abu Daud, 12/11).

Tapi semua sanksi tegas tersebut, tak akan bisa diterapkan kini.  Wajar kalau lawakan dan pelecehan terhadap dien Islam, yang mulia, tak pernah terhenti. 

Semua terus dilakukan tak hanya oleh non muslim, bahkan oleh yang KTP-nya muslim.  Sungguh umat Islam perlu junnah (pelindung) bagi aqidah dan kemuliaan agamanya.

Hanya khilafah yang mampu untuk itu. Tanpanya, demo umat Islam takkan didengar. Tanpanya, penguasa akan membuta-tuli akan kemaksiatan dan pelecehan yang merajalela. [MO/gr]



Silahkan Bagikan Jika Bermanfaat

Disclaimer: Gambar, artikel ataupun video yang ada di web ini terkadang berasal dari berbagai sumber media lain. Hak Cipta sepenuhnya dipegang oleh sumber tersebut. Jika ada masalah terkait hal ini, Anda dapat menghubungi kami disini.
Related Posts
Disqus Comments
close