JAKARTA – Selama libur Lebaran, PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN mengalami kehilangan potensi pendapatan hampir Rp 10 triliun.
Jumlah tersebut setara 3 persen dari total target pendapatan 2018 sebesar Rp 300 triliun.
Direktur Utama PLN Sofyan Basyir membenarkan hal tersebut. Dikatakan, hal ini disebabkan konsumsi listrik industri, rumah tangga dan perkantoran mengalami penurunan.
Diakuinya, kondisi ini terjadi hampir setiap tahun. Namun potensi pendapatan yang hilang tahun ini lebih dalam karena liburnya lebih panjang.
Sebagai informasi, pemerintah menetapkan libur lebaran sejak 10 Juni-21 Juni 2018.
“Hampir tiap tahun tapi kali ini kan (agak lama),” ujar Sofyan, dilansir JawaPos.
Potensi kehilangan pendapatan ini murni tanggung jawab PLN sehingga tak ada ganti rugi yang diberikan oleh pemerintah.
(uji/JPC/pojoksatu)
