Oleh : Wulan Fitrian
Mediaoposisi.com-Belakangan ini aksi terorisme marak terjadi di Indonesia, salahsatunya penyerangan yang terjadi di Mapolres Indramayu menggunakan bom panci pada tanggal 15 Juli dini hari, beruntung bom tersebut tidak sempat meledak sehingga tidak terdapat korban jiwa.
Aksi terorisme yang marak terjadi di berbagai daerah di Indonesia memunculkan ketakutan berlebih masyarakat terhadap umat muslim, meski sebagian besar masyarakat Indonesia beragama islam, namun anehnya hal tersebut tetap terjadi, orang-orang kini menatap curiga terhadap saudaranya yang berkerudung lebar, bercelana cingkrang, serta mengenakan cadar.
Membekas di pemikiran masyarakat saat ini bahwa teroris adalah muslim, tanpa mereka sadar bahwa mereka juga adalah umat muslim yang tidak boleh saling curiga terhadap saudaranya dan mereka lupa dan abai serta kurang peduli untuk membela agama mereka, padahal sudah sangat jelas, bahwa islam tidak pernah mengajarkan manusia untuk berbuat kerusakan di muka bumi,
islam begitu menghargai nyawa manusia sehingga membunuh itu di larang, jangankan manusia yang tak bersalah, anjing yang jinak pun dilarang dibunuh dalam islam.
Lalu siapa teroris itu? mungkin beberapa oknum beragama islam dalam KTP mereka, namun jelas mereka tidak mengamalkan ajaran agama mereka. Islam adalah rahmatan lil ‘alamin, yang artinya islam membawa rahmat bagi seluruh alam, bukan membawa suatu kekacauan.
Aksi terorisme yang marak terjadi menimbulkan opini negative masyarakat mengenai sistem politik islam, padahal sistem politik ini adalah sistem yang dibuat oleh Allah, yang paling paham akan keadaan manusia, yang hanya dengan sistem itulah manusia dapat menuju kebangkitan. Islam dapat menjadi rahmatan lil ‘alamin, apabila Islam diterapkan dalam seluruh aspek kehidupan.
Padahal Islam tidak salah, yang salah adalah oknum-oknum yang mengatasnamakan islam dalam perusakan yang mereka lakukan, yang sudah jelas islam tidak mengajarkan hal tersebut. Islam membawa kedamaian, yang berarti cara yang ditempuh untuk menerapkan islam juga dengan kedamaian, bukan pemaksaan, pengrusakan, apalagi pembunuhan.
Selain itu, aksi terorisme yang terus digembor-gemborkan adala suatu cara yang sangat jelas memunculkan ketakutan umat islam untuk menyerukan suatu kebenaran, memunculkan sikap takut para pendakwah untuk menyerukan ajaran islam yang benar, yaitu bahwa islam mengatur berbagai aspek kehidupan, baik ekonomi, social, pendidikan, serta politik,
sehingga mereka memilih untuk mencari jalan aman, yaitu bungkam atau berdakwah dengan materi yang aman saja, karena takut akan desakan masyarakat.
Sebagai umat islam selayaknya kita menerapkan segala aturan Allah tanpa pandang bulu dan tanpa memilah-milah, karena dengan aturan itulah kita dapat menggerakkan umat, membangkitkan dunia yang sekarang berada dalam keterpurukan.
Sesuai dengan Firman Allah dalam QS. Al-Baqarah : 208 yang artinya “Wahai orang-orang yang beriman, masuklah kalian kepada islam secara kaffah (menyeluruh), dan janganlah kalian mengikuti jejak-jejak syaithan kerena sesungguhnya syaithan adalah musuh besar bagi kalian”.[MO/sr]