Oleh : Siti Sulistiyani, S.Pd
Mediaoposisi.com- Peluncuran beras sachet 200 gram yang akan dilakukan bulog,seakan memberi kesempatan bagi rakyat dengan penghasilan kecil dapat membeli beras.Beras memang masih menjadi idola makanan pokok bagi masyarakat.Wajar berapapun harga beras masyarakat terus memburunya.Karena kebiasaan masyarakat bila belum makan nasi serasa belum makan.
Sehingga bisnis beraspun juga menjadi incaran para cukong.sehingga seringkali kita jumpai bagaimana permainan harga senantiasa mengiringi bisnis ini.Yang menjadi korban adalah masyarakat bawah yang sulit untuk menjangkau harga beras yang melambung.Sehingga beras sachet diharapkan menjadi solusi bagi masyarakat bawah untuk menjangkau harganya dengan kemasan mini.
Beras sachet dengan kemasan mini ini dikatakan mampu dijangkau harganya memang benar.Tapi bukankah isinya juga lebih sedikit.Dan jika dibeli per kg pun jatuhnya juga tidak terlampau jauh atau bahkan bisa lebih mahal.Atau jika jatuh lebih murah itupun hanya selisih Rp300 sd Rp500 per kg.Jadi kalau beras sachet ini untuk menjaga kesetabilan pangan maka bukanlah solusi.
Jika ingin menyeleseikan bagaimana agar seluruh warga negara mampu memenuhi kebutuhan pokoknya.Maka sebenarnya bukan hanya beras itu bisa dibeli atau tidak.Tapi yang harus diseleseikan adalah mengapa mereka tidak mampu membeli dan mengapa beras itu mahal.Melihat persoalan pertama maka sebenarnya ini terkait dengan kemiskinan atau prasejahtera.Maka ini tentu bukan kerja bulog saja.
Tetapi ini tanggung jawab negara bagaimana menjamin warga negaranya mampu untuk memenuhi kebutuhan pokoknya.Sekalipun dalam masalah pangan ini jaminan negara sifatnya tidak langsung ,artinya bukan berarti negara harus menyediakan makanan pokok secara gratis.Tetapi negara berkewajiban menyediakan lapangan pekerjaan atau kesempatan usaha bagi para penanggung nafkah.Sehingga kesejahteraan keluarga dapat dipenuhi.
Sementara bagi mereka yang memang tidak ada penanggung nafkah atau ia juga tidak mampu bekerja maka ini menjadi tanggung jawab negara secara langsung.jika bicara makanan pokok maka ia akan diberikan secara gratis.
Maka jika bicara beras sachet maka ini hanya solusi instan yang tidak menyentuh pada akar masalah.
Selain itu mestinya agar pangan bisa tersedia secara murah maka selain harus dijaminn adanya distribusi yang baik yang bebas dari segala kecurangan,maka faktor biaya produksi juga harus di perhatikan.Biaya produksi yang mahal dikarenakan mahalnya pupuk,benih,biaya lain maka inipun menjadi faktor yang harus diperhatikan.Bagaimana mau berswasembada jika saat masa tanam benih,pupuk mahal.Dan siapa yang mau menanam padi dengan biaya mahal tapi saat panen harga murah karena banyak permainan harga.
Banyak kecurangan kecurangan yang terjadi di bisnis pangan ini.Maka negara mestinya menjaga agar bagaimana harga stabil yang menguntungkan para petani dan menjaga agar masyarakat punya kemampuan daya beli.ini yang mestinya dijaga oleh negara.
Beras sachet hakekatnya tidak memberi solusi.bahkan seakan negara berfikir ala pedagang bagaimana supaya dagangannya laku.Seharusnya problem problem baku yang ada ditengah umat inilah yang harus diseleseikan terlebih dahulu.Negara (penguasa) sebagai roin semestinya senantiasa memperhatikan untuk bersegera menyeleseikan problem baku.Politik pertanian sehingga negara kita mampu berswasembada pagan harus senantiasa menjadi perhatian .
Faktor distribusi juga harus menjadi perhatian serius.Adanya penimbunan oleh kartel kartel seharusnya bisa dicegah.Kerja berat memang selama sistem kapitalis yang bercokol di negri ini masih tertancap kuat.Bahkan sebuah keanehanpun terjadi di negara agraris ,terjadi kelangkaan pangan.[MO/sr]