Oleh : Evy Sulvy W
(Mahasiswi Peduli Ummat)
Mediaoposisi.com- Pada saat Kampanye Pilpres 2014, Jokowi berjanji secara lisan, tidak akan impor pangan. Dikatakan, kebijakan impor segala bahan pangan memang bisa menjamin ketersediaan. Namun, kebijakan itu berdampak buruk karena menjauhkan negeri agraris ini dari kedaulatan pangan. (www.Konfrontasi.com)
Kita ketahui bersama bahwa sistem pemerintahan Jokowi saat ini sangat mendzolimi rakyat banyak. Kita analisis bersama salah satunya yang mengalami kemerosotan adalah dari sisi perkonomiannya yaitu pertanian.
Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber daya alam, negara yang memiliki tingkat kesuburan lahan yang sangat tinggi. Tapi dapat kita lihat fakta sekarang, Indonesia juga negara yang selalu menerima impor barang dari luar negeri manapun.
Di era jokowi saat ini segala apapun tidak ada yang tidak impor, hanya sedikit kemungkinan barang di Indonesia ini asli buatan dalam negri, hampir 95% barang di Indonesia hasil luar negri misal beras, kedelai, telur , dan masih banyak lagi.
Terbentang luas lahan pertanaian di Indoneisa, tetapi dibalik lahan itu banyak petani yang mengeluh dan menjerit memohon pertolongan agar padi yang mereka tanam dapat dijual dengan harga yang dapat menguntungkan mereka, bukan malah kebalikannya justru mereka harus mengalami kerugian berkepanjangan.
Di era soekarno para petani merasakan kemakmuran, mereka masih bisa bernafas dengan hasil yang mereka dapatkan. Tetapi itu hanya sedikit, tidak jauh beda dengan era jokowi saat ini. Hanya saja dahulu barang-barang masih murah meriah tidak seperti sekarang yang segalanya serba mahaldan harus beli.
Wahai kaum muslimin. Apakah kalian ingat dahulu kita pernah memilki sistem pemerintahan yang sangat sempurna. Segala apapun ditangung oleh negara, dan negaralah yang berperan aktif untuk memajukan perekonomian negara. Bukan para pemodal. Semoga kita tidak lupa dengan sistem pemeritahan Islam yang mengatur seluruh aspek kehidupan.[MO/sr]