Oleh: Minah, S.Pd.I
(Lngkar Studi Perempuan dan Peradaban, Anggota Komunitas Revowriter Surabaya)
Mediaoposisi.com- Ketika para Ustaz dan ulama dengan pesantren dan dakwahnya, kampus dengan mahasiswa dan dosennya, parpol dan ormas Islam dengan aktifitasnya. Sekolah dan rohisnya, keluarga dengan kaum perempuan dan anak-anaknya, kini homeschooling pun difitnah jadi ladang semaian benih terorisme. Ini membuktikan bahwa rezim mengidap islamphobia yang akut.
Islamphobia kian merajalela dan telah menutup pandangan bahwa problem dasar bangsa ini adalah bukan Islam. Akan tetapi, paham sekulerisme dan sistem kapitalisme yang bukti kerusakannya telah nampak di depan mata.
Oleh karena itu, Islamphobia harus dilawan dengan proses penyadaran yang lebih gencar lagi dengan dakwah Islam. Memahamkan Islam kaffah sekaligus membongkar kerusakan dan bahaya sistem kapitalisme. Sehingga menjadikah khilafah sebagai solusi. Dengan khilafah, Islam kaffah akan terterapkan.
jika umat Islam mau mempelajari islam secara kaffah, dimanapun dia, dia akan berupaya untuk terikat dengan hukum syara’. Umat Islam itu memahami bahwa dia adalah makhluk yang lemah, terbatas, serba kurang serta membutuhkan yang lain.
Dia akan sadar bahwa dia adalah hamba Allah yang mampu menjawab darimana ia hidup, untuk apa ia hidup serta mau kemana setelah kehidupan. Karena memahami bahwa dibalik alam semesta, manusia dan kehidupan ada Sang Pencipta yakni Allah SWT. Dialah yang menciptakan semua itu. Dialah Allah SWT, Zat yang azali dan wajibul wujud.
Dengan Islam, umat akan paham bahwa Allah tidak sekedar menciptakan namun, Allah juga Sang Pengatur, mengatur kehidupan. Sehingga manusia tidak sekedar diciptakan tapi juga harus mengikuti aturan dari Allah. Dengan mengikuti aturannya, niscaya kita akan selamat dunia dan akhirat.
Memahami bahwa kita mampu berpedoman kepada Alquran dan Hadits. Dengan berpedoman padanya niscaya kita akan tahu apa saja yang harus dilakukan didunia agar kita tidak tersesat. Karena Rasulullah pun pernah berpesan bahwa jika kita ingin selamat dunia dan akhirat maka berpegang teguhlah dengan Alquran dan Hadis.
Islam adalah agama sekaligus sebagai sebuah ideologi. Memisahkan Islam daripada ideologi merupakan sebuah kekeliruan yang fatal. Islam dikatakan sebagai ideologi yang memiliki sifat komprehensif atau menyeluruh karena mengatur hubungan manusia secara totalitas baik itu menyangkut hubungan manusia dengan Allah (habluminallah), seperti; shalat, puasa, zakat, haji, jihad.
Menyangkut hubungan manusia dengan sesamanya (hablumminan nas), seperti; pergaulan, ekonomi, sosial, politik, pendidikan, dan sanksi. Serta mengatur hubungan dengan dirinya (habluminafsi), seperti akhlak, pakaian, makanan dan minuman.
Kemudian Islam disampaikan ke umat dengan jalan dakwah, yakni dakwah tanpa kekerasan, untuk melanjutkan kehidupan Islam. Islam adalah agama yang sempurna dan mengatur seluruh aspek kehidupan umat manusia.
Kita pun diperintahkan oleh Allah agar memeluk Islam secara kaffah ( secara keseluruhan), tidak setengah-setengah. “Wahai orang-orang yang beriman, masuklah ke dalam Islam keseluruhannya, dan janganlah kalian mengikuti langkah-langkah setan, karena sesungguhnya setan itu adalah musuh kalian yang nyata.” (QS al-Baqarah 208).
Islam diterapkan dalam segala lini kehidupan. Islam sebagai agama yang diturunkan Allah SWT, Zat Yang Maha Sempurna, Islam diturunkan untuk menjadi rahmat bagi manusia. “Dan tiadalah Kami utus engkau (ya Muhammad) melainkan sebagai rahmat bagi seluruh alam” (TQS. Al Anbiya 107).
Menjadikan dakwah sebagai poros kehidupan. Dakwah bukti cinta, mengingatkan terhadap sesama agar umat Islam mampu memahami Islam secara keseluruhan. Sehingga Islam bisa diterapkan secara sempurna. Islam diterapkan dalam bentuk Negara Islam yakni Khilafah. Agar syariah Allah bisa terterapkan secara sempurna.
Kita harus mencari tahu serta memahami Islam, mulai dari hal aqidah hingga Negara, mulai hal kecil hingga terbesar, karena Islam itu mempelajari semua aspek dalam kehidupan mulai dari menyingkirkan duri dijalan, hingga Negara pun diatur dalam Islam.
Oleh karena itu, dengan Khilafah, Islam akan terterapkan secara sempurna, khilafah mampu menjaga agama, akal, jiwa, harta, mampu menjaga aspek kemanusiaan, menerapkan keadilan dan memberi kesejahteraan bagi umat.
Sehingga tidak ada lagi yang Islamphobia, untuk apa phobi terhadap Islam kecuali bagi orang-orang yang terbelakang dalam memahami Islam. Berbanggalah menjadi Muslim yang mampu menggunakan akalnya untuk mencintai Islam dimanapun ia berada.
Semoga kita istiqomah dalam Islam, berjuang untuk Islam agar Islam diterapkan secara kaffah dalam bingkai Khilafah. Aamiin. Dan kitapun harus senantiasa berupaya agar Allah ridho dengan apa yang kita lakukan serta semakin mendekatkan diri kepada Allah. Tunduk dan taat kepada Allah SWT.[MO/sr]