Oleh : Vongola Decimo
Mediaoposisi.com- Kapitalisme memiliki pandangan salah dalam memahami problem ekonomi di Indonesia saat ini. Kapitalisme mengidentifikasi bahwa semua masalah ekonomi dari mulai kemiskinan, kelaparan, kebodohan berasal dari kelangkaan (Scarcity) barang ataupun jasa.
Kapitalisme berpandangan bahwa dengan memproduksi barang dan jasa terus menerus akan menyelesaikan problem ekonomi. Tapi faktanya dari era Soekarno sampai era Jokowi yang menerapkan system Kapitalisme, kemiskinan tetap ada bahkan meningkat setiap tahunnya.
Lembaga Internasional NGO Forum on Indonesian Defelopment (INFID) mengadakan survey yang menunjukkan ketimpangan sosial di Indonesia meningkat pada 2017. Hasil survey menyatakan Indeks Ketimpangan Sosial Indonesia pada 2017 berada pada skor 5,6. Dikutip dari katadata.co.id
Kesalahan dalam memahami masalah ekonomi membuat kapitalisme gagal memberikan solusi yang benar. Alih-alih menyelesaikan kemiskinan yang ada hanya kapitalisme hanya memperkaya para pemilik modal.
Direktur Eksekutif Megawati Institute (MI) Arif Budimanta mengungkapkan, kekayaan nasonal Indonesia masih dikuasai segelintir orang. 10% orang terkaya di Indonesia mengasai 74,8% kekayaan nasional dikuutip dari detik.com
Ini menunjukkan bahwa system kapitalisme yang diterapkan saat ini telah gagal dalam mengatasi masalah ekonomi di Indonesia. [MO/sr]