-->

HTI Mati, Dakwah Terus Berlanjut

Silahkan Bagikan Jika Bermanfaat
Advertisemen



Revolusi| Mediaoposisi.com- Bulan Mei akan menambah deretan catatan dalam sejarah, pasalnya pada tanggal 6 dan 7 Mei publik di ramekan dengan pembacaan hasil keputusan persidangan atas gugatan HTI di PTUN. Dukungan terhadap HTI terus mengalir deras dari berbagai tokoh dan elemen masyarakat.

Mulai dari ulama, politikus, cendekiawan, mahasiswa dan emak militan. Semua memberikan dukungan atas perjuangan HTI. Bahkan di dumay (dunia maya) Twitter dan Instagram HTI berhasil memenangkan tranding topik.

Wajar adanya dukungan yang terus ngalir untuk HTI, karena selama ini dalam dakwahnya HTI banyak mendapat simpatik, dan mampu memberikan kontribusi terbaik dalam pembangunan kwalitas sumber daya manusia (SDM).

Tak terhitung kiranya kisah pilu manusia - manusia yang terselamatkan dari kelamnya kehidupan dunia tersebab dakwah yang di lakukan HTI. Hijrah inspiratif seorang mualaf menjadi ustadz, hijrah ekstrim seorang misionaris menjadi penyeru dakwah Islam, dan masih banyak kisah perjalanan manusia yang terpapar pemikiran HTI hingga akhirnya berjalan di jalan kebenaran.

Bukti Cinta Untuk HTI
Selama proses pengadilan berjalan dukungan dari berbagai kalangan terus mengalir,  ini terbukti dengan kehadiran para simpatisan di setiap persidangan. Menjelang pembacaan keputusan gelombang dukunganpun kian massif, meme, quote, hastag semua tertuju pada HTI. Semua itu menunjukan betapa HTI begitu di cintai, aktifitasnya di tengah masyarakat begitu di nanti, karena HTI berdakwah dari hati atas perintah Illahi bukan bentuk pencitraan diri.

Apa yang di serukan HTI, sejatinya adalah dakwah, menyeru kepada kebaikan (Islam), sedangkan ajaran Islam adalah ajaran yang sempurna dan paripurna. Dalam Islam semua ada aturannya, mulai dari yang kecil sampai hal yang besar, mulai dari bangun tidur sampai tidur lagi, mulai dari masalah akhlak sampai politik, masalah sholat sampai pemerintahan. semua lengkap di bahas.

Peran HTI disini adalah menyampaikan ajaran tersebut ke tengah - tengah masyarakat, dengan dakwah bil hujjah (argumentatif) wa mauidhotil hasanah (cara yang baik).

Itulah karakter dakwahnya HTI, semua hukum yang diserukan berlandaskan dalil (Al qur'an, As sunah, Qiyas, Ijma'). Begitupun dengan cara penyampaian, dalam dakwahmya HTI tidak pernah menggunakan cara - cara kekerasan. HTI hanya menjelaskan hukum secara gamblang tanpa paksaan, di terima Alhmdulillah tidak pun ga masalah, karena Allahlah yang maha membulak balikan hati seseorang.

Dengan dakwah seperti inilah, HTI semakin di terima masyarakat, HTI semakin dekat dengan ummat. Karena hakikatnya yang di sampaikan HTI adalah Islam sehingga ummat Islam yang hanif yang pernah bersentuhan dengan dakwah HTI akan merasakan dan mengakui kecemerlangan dakwah HTI.

Dakwah Lanjut Terus
Dakwah yang dilakukan HTI mendapatkan penerimaan yang luar biasa sehingga pendukung HTI pun kian besar. Alamiahnya kehidupan semakin besar maka ujianpun semakin besar pula, ibarat pohon semakin tinggi maka angin yang menyapunya pun semakin kencang. Dakwah yang di lakukan HTI mampu menyadarkan kaum muslimin akan wajibnya terikat dengan hukum Allah secara menyeluruh, sehingga tuntutan penerapan hukum Allah kian nyaring terdengar.

Tentu semua itu buah dari keimanan yang menghujam sehingga memunculkan kerinduan yang mendalam. Namun tidak begitu dengan musuh - musuh Allah, mereka kegerahan dengan geliat kebangkitan Islam. Mereka merasa terancam ketika ummat Islam menginginkan penerapan sistem Islam. Alhasil berbagai upaya di lakukan untuk menghadang jalan kebangkitan.

Salah satu upaya yang dianggap ampuh adalah dengan membubarkan HTI, mencabut badan hukumnya, dengan asumsi jika HTI bubar tak ada lagi pengusung kebenaran. Hakikatnya semua itu tidak tepat, karena ada atau tidak ada badan hukum dakwah akan terus berlanjut, pejuang pantang pulang tanpa kemenangan walaupun nyawa harus di korbankan.

Hari ini mereka mungkin berpesta merayakan kemenangannya di PTUN, namun sadarilah itu bukanlah kemenangan. Itu adalah titik awal kehancuran bagi orang - ornag dzolim dang sombong. Ingatlah ketika sejarah mencatat betapa sombongnya kafir Quraiys ketika berhasil memboikot kaum muslimin, apakah dengan itu mereka berhasil menghentikan dakwah Rasul? Tidak!

Justru tidak lama dari peristiwa itu Allah turunkan pertongan dengan masuk Islamnya golongan Anshor. Begitulah sejarah terus berulang, bersiaplah wahai penentang dakwah tak pernah ada keabadian untuk sebuah kepongahan dan kesombongan, sejarah sudah membuktikan akhir dari sebuah kedzoliman adalah kebinasaan.[MO/sr]

#lanjutkanperjuangan
#HTIlayakmenang
#khilafahajaranIslam




Silahkan Bagikan Jika Bermanfaat

Disclaimer: Gambar, artikel ataupun video yang ada di web ini terkadang berasal dari berbagai sumber media lain. Hak Cipta sepenuhnya dipegang oleh sumber tersebut. Jika ada masalah terkait hal ini, Anda dapat menghubungi kami disini.
Related Posts
Disqus Comments
close