Illustrasi
Oleh : Winda S.
Mediaoposisi.com-Ternyata bukan planet saja yang berevolusi, industry pun berevolusi. Namanya revolusi industry, dan revolusi industry ini tidak hanya terjadi satu kali saja, ternyata sudah tiga kali terjadi revolusi industry, dan saat ini sedang menuju revolusi industry yang keempat. Namanya revolusi industry 4.0. Revolusi industri 4.0 merupakan sistem yang mengintegrasikan dunia online dengan produksi industri.
Zaman sudah berkembang, semua serba ada. Teknologi pun semakin canggih, internet di mana-mana. Banyak orang yang sudah memakai internet, dunia online menjadi aktivitas sehari-hari. Hampir semua orang memakai media sosial. Tidak hanya dalam berkomunikasi, bisnis pun sekarang banyak yang online.
Revolusi industry tidak sendirian, ada yang mengendalikan. Siapa lagi kalau bukan kapitalisme. Sistem ini sangat bengis, licik dan kejam. Sistem ini telah banyak melahirkan malapetaka dunia.
Dunia seperti sekarang ini dampak dari kapitalisme. Dulu, waktu Islam masih berada di puncak keemasan, dunia itu damai. Dunia tidk gaduh seperti sekarang, dunia tidak rusuh, dan manusianya pun bukan manusia yang liberal seperti sekarang. Manusianya taat, tunduk dan patuh terhadap aturan Negara dan aturan itu bersumber langsung dari Pemilik alam semsesta.
Kapitalisme terus berkembang hingga sekarang. Bisa dibilang berkembang pesat karena hampir semua Negara memakai sistem ini, tidak hanya Negara-negara maju, Negara-negara berkembang pun demikian.
Sistem ini memang cantik. Cantik sekali hingga kerusakan yang ditimbukan olehnya tak banyak yang mempedulikan. Yang penting jadi yang terdepan, entah baik atau buruk tidak peduli. Sistem ini langsung terjun mengatur semua aspek kehidupan, mulai dari politik, sosial budaya, ekonomi, dsb. Tanpa dirasa dan memang tidak terasa kalau sistem ini sudah memasuki pemikiran manusia.
Revolusi industry buah dari kapitalisme. Tak heran jika orang-orang Barat menyuarakan revolusi industry, apalagi ini revolusi industry 4.0, yang semua berbasis teknologi terlebih lagi tknologi dunia online.
Kapitalisme benar-benar berhasil menorehkan prestasinya hingga menjadikan masyarakat itu menjadi masyarakat yang individual. Dunia online lambat laun akan menjadikan masyarakat itu menajdi masyarakat yang malas, masyarakat yang individual. Karena masyarakat terlalu sibuk dan memang sengaja disibukkan dengan dunia online sehingga tak tahu apa yang terjadi di sekitar mereka. Mereka akhirnya menjadi masyarakat yang individualis.
Inilah salah satu jejak hitam kapitalisme. Jejak hitamnya tidak hanya ditemukan di Negara-negara maju,tetapi juga di Negara-negara berkembang termasuk juga Indonesia. Jejak hitamnya juga berada dalam revolusi industry 4.0 seperti yang telah dijelaskan di atas.
Hitam itu warna yang kuat, untuk menghilangkannya maka harus dengan yang kuat pula. Bahkan harus lebih kuat dari kapitalisme. Dan yang lebih kuat dari kapitalisme itu adalah Islam. Jangan bimbang dan jangan ragu, kalau ada yang lebih baik, kenapa harus bertahan dengan yang buruk?
Ibarat fondasi rumah, jika fondasinya bagus maka dapat menopang bangunan di atasnya. Akan tetaapi jika fondasinya itu jelek maka tidak bisa menjamin bangunan yang di atasnya dapat berdiri kokoh.
Jangan cuma kita mengingat urusan duniawi. Dunia hanya sekedar titipan Sang Ilahi.
Islam itu tidak perlu digarukan lagi. Islam sudh jelas-jelas sebagai agama yang shahih, agama yang sempurna yang diridhai Allah. “Udah ! Putusin aja”, maksudnya putusin mulai dari sekarang untuk ganti sistemnya, diganti dengan sistem Islam Rahmatan Lil Alamin.[MO/un]