Pusisi Sukmawati jadi polemik |
Oleh: Heni Yuliana S.Pd,
Mediaoposisi.com- Hampir sepekan ini masyarakat Indonesia dihebohkan oleh puisi yang dibacakan oleh seorang anak bangsa. Beliau merupakan puteri proklamator negeri ini. Dan dibacakan dalam acara yang bertajuk 29 tahun Ane Avantie berkarya di ajang Indonesia Fashion week.
Puisi berjudul "Ibu Indonesia" tersebut menarik perhatian banyak pihak.
Pasalnya isi puisi tersebut dinilai telah menistakan agama Islam.
Berikut ini penggalan bait puisi tersebut.
Aku tak tahu Syariat Islam
Yang kutahu sari konde ibu Indonesia sangatlah indah
Lebih cantik dari cadar dirimu
Gerai tekukan rambutnya suci
Sesuci kain pembungkus ujudmu
...
Aku tak tahu syariat Islam
Yang kutahu suara kidung Ibu Indonesia, sangatlah elok
Lebih merdu dari alunan azan mu
Memancing Kemarahan Umat
Dari bait diatas bisa dilihat jelas bahwa ada kalimat yang bertendensi menistakan ajaran Islam. Merendakan ajaran Islam. Menyulut emosi umat Islam dengan membenturkan Islam dengan kebudayaan Indonesia. Ada pihak-pihak yang memang sengaja melakukan hal tersebut.
Dalam surat At taubah ayat 32 Allah berfirman:
يُرِيدُونَ أَنْ يُطْفِئُوا نُورَ اللَّهِ بِأَفْوَاهِهِمْ وَيَأْبَى اللَّهُ إِلَّا أَنْ يُتِمَّ نُورَهُ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُون
Mereka berkehendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan- ucapan) mereka, dan Allah tidak menghendaki selain menyempurnakan cahayaNya, walaupun orang-orang yang kafir tidak menyukai. (QS. At-Taubah [9] : 32)
Masih jelas dalam ingatan kita bagaimana cadar dipermasalahkan di suatu perguruan tinggi di negeri ini dan dianggap bibit radikalisme. Di susul pro kontra muslimah bercadar yang memelihara anjing. Tentu ini bukan suatu yang kebetulan. Kriminalisasi dan pencitraburukan cadar sebagai salah satu simbol Islam begitu massif dilakukan. Umat Islam sedang dipancing untuk bereaksi. Agar tercipta suasana gaduh.
Dan kegaduhan ini dimanfaatkan betul untuk menutupi borok-borok kebijakan rezim yang makin ngawur. Hiruk pikuk puisi Ibu Indonesia menenggelamkan kenyataan bahwa telah ditandatanganinya Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 20 Tahun 2018 tentang Penggunaan Tenaga Kerja Asing (tautan: Perpres TKA).
Dan ini akan semakin membawa Indonesia ke arah kehancuran. Tenaga asing akan semakin mudah untuk cari duit di negeri ini. Dan secara otomatis memperkecil peluang kerja bagi pribumi. Atas nama investasi rakyat sendiri jadi korban.
Ini juga dijadikan moment tes suara di Pilkada dan pemilu nanti. Suara umat Islam yang begitu berharga tak akan dilepaskan begitu saja oleh para pencari tahta. Asas manfaat begitu ketara, umat Islam hanya dimanfaatkan untuk mempertahankan tahta mereka.
Islam Solusi Tuntas.
Semua kegaduhan ini terjadi karena masih berkuasanya sistem Demokrasi Kapitalis di bumi pertiwi ini. Islam tak lagi di agungkan dan Umatnya hanya jadi bulan-bulanan.
Saat nya umat kembali pada fitrahnya, diatur oleh aturan sang pencipta dengan menerapkan Al Qur'an dan Sunnah dalam naungan Daulah Khilafah.[MO/br]