Spesial Redaksi| Mediaoposisi.com- Presiden Joko Widodo kembali curhat mengenai isu negatif yang dituduhkan kepadanya belakangan ini. Baginya, hal tersebut tak lain merupakan upaya untuk melemahkan soliditas bangsa Indonesia.
Dikutip dari gatra, presiden kontroversial tersebut berbicara dalam acara Konvensi Nasional Galang Kemajuan Tahun 2018, di Bogor, Jawa barat, pada Sabtu kemarin (7/4).
Dengan nada marah, Jokowi mengaku geram dengan berbagai kritikan.
"Banyak yang ingin melemahkan bangsa kita dengan cara-cara yang tidak beradab. Ngomongin isu antek asing, tuding-tuding ke saya. Jokowi itu antek asing," ujarnya.
Presiden yang dinilai anti Islam ini juga menyindir pidato rivalnya, Prabowo.
“Jangan malah bicara pesimis, 2030 bubar. Pemimpin itu harus memberikan optimisme kepada rakyatnya”ucap sosok asli Solo tersebut.
Hal ini patut diperhatikan, pasalnya Jokowi adalah orang Solo. Karakter orang dari daerah batik tersebut adalah kalem, penyabar, dan tidak mudah meletus emosinya. Bila terjadi keanehan, hal ini diduga orang Solo sedang panik, dirundung masalah, stress dan benar benar marah.
Beragama kritik sukses diberikan kepada rezim Jokowi terkait berbagai hal, mulai dari janji kampanye hingga tuntutan ganti presiden.
Namun sayangnya, Jokowi justru marah marah tidak seperti era SBY yang tenang bahkan saat disindir dengan kerbau putih karena kinerja pemerintahannya yang dinilai lemah. Ada apa denganmu, Mr One ?[MO]