Oleh : Winda S.
(Mahasiswi Universitas Jember)
Mediaoposisi.com- Belum tuntas kasus Novel Baswedan, muncul lagi penistaan agama oleh Sukmawati Soekarno Putri dalam puisinya itu, dan sampai sekarang kabarnya mulai sirna, seperti angin berlalu, yang membuat geram itu justru pelapor Soekmawati yang malah diproses hukum. Sebenarnya ini siapa yang salah? Baru-baru ini, muncul berita tentang Amien Rais.
Amien Rais menyatakan bahwa untuk menggerakkan sebuah bangsa harus ada yang namanya persatuan dan kekuatan dengan sebuah partai. Beliau menambahkan bahwa tidak hanya PAN, PKS, dan Gerindra saja, tetapi semua kelompok yang membela agama Allah, yaitu hizbullah (partai Allah). Tujuannya melawan hizbusy syaithon (partai setan).
Pernyataan yang menimbulkan kontroversi. Pasalnya, partai yang kontra dengan pernyataan Amien Rais ini sama seperti partai yang membela penista-penista agama dan mendukung pemimpin Indonesia untuk maju ke periode 2.
Ditambah lagi partai baru yang katanya mengklaim dirinya sebagai partainya anak muda, siapa lagi kalau bukan PSI. Salah satu wakil PSI, Danik Eka Rahmaningtyas, menyatakan bahwa pernyataan demikian itu tidaklah bijak dan sangat melawan logika rakyat Indonesia.
Bukan saja PSI, dari pihak Golkar, Ace Hasan Syadzily, selaku ketua DPP Golkar, meminta agar Amien Rais lebih bijak dan santun dalam berbicara. Namun, ada juga yang mengatakan bahwa pernyataan Amien Rais ini hanyalah sebuah kiasan, pernyataan hizbullah (partai Allah) dan hizbusy syaithon (partai setan) bukanlah dalam konteks politik.
Begitulah yang disampaikan oleh Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon. Selain itu, Wakasekjen PKB, Daniel Johan, juga menuturkan bahwa pernyataan Amien Rais tak perlu dimasukkan dalam politik, karena pernyataan tersebut disampaikan dalam tausiyah.
Begitulah kontroversi terkait pernyataan Amien Rais. Di balik itu semua, ada yang lebih mencengangkan. Pasalnya Amien Rais dengan pernyataannya terkait partai Allah dan partai setan dilaporkan oleh Cyber Indonesia ke Polda Metro Jaya.
Karena pernyataan tersebut dinilai dapat memecah belah persatuan bangsa. Pernyataan Amien Rais ini harus diproses hukum, karena mengandung ujaran kebencian, ujar ketua Cyber Indonesia, Aulia Fahmi. Setidaknya, ada tiga hal yang dipermasalahkan terkait pernyataan politikus senior itu, yaitu mengenai statemen orang tidak bertuhan, statemen partai Allah, statemen partai setan, tambahnya.
Politikus senior dan mantan eks ketua MPR itu mengklarifikasi terkait pernyataannya, bahwa yang dimaksud dengan apa yang disampaikan itu adalah cara berpikir. Cara berpikir untuk Allah dan yang cara berpikirnya diikuti setan, bukan mengarah ke partai, yang pro setan pasti akan rugi dan yang berada di jalan Allah pasti akan menang.
Jika berbicara masalah agama, terlebih lagi agama Islam, sedikit tersenggol saja, langsung meledak. Siapa yang meledak? Umat, umat ini akan bersatu jika agamanya dinodai atau dinistakan. Bagi yang phobia, juga akan meledak dan pasti akan kepanasan, melakukan segala cara agar umat bungkam.
Seperti kasus di atas, banyak yang menyayangkan pernyataan Amien Rais, terutama dari kelompok yang pro rezim saat ini. Pdahal itu tamparan bagi mereka, bahwa yang mereka agung-agungkan saat ini sudah melenceng dari garis edarnya. [MO]