Wali Kota soal Penataan Tanah Abang: PKL dan Satpol PP Jadi Bersahabat
Opini Bangsa - Wali Kota Jakarta Pusat Mangara Pardede berpendapat penataan kawasan Tanah Abang memberikan dampak positif bagi hubungan petugas Satpol PP, pedagang kaki lima (PKL), dan pengemudi angkutan kota. Ada kepuasan tersendiri bagi Mangara saat Satpol PP tampak akur dengan para PKL yang berjualan.
"Kepuasan teman-teman saya yang bertugas di Tanah Abang. Dari Satpol PP, mereka sebelumnya tegang-tegangan, berantem dengan PKL, ditertibkan ya. Sekarang PKL dan Satpol PP bisa bersahabat," ujar Mangara Pardede di Kantor Jakarta Smart City, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (5/1).
Menurutnya, semua stakeholder yang sehari-hari berkegiatan di Tanah Abang saling mendukung dan tidak banyak protes, terkait kebijakan Pemprov DKI Jakarta menutup Jalan Jati Baru untuk PKL berjualan.
Mangara menceritakan, sebelumnya pengendara ojek pangkalan dan sopir angkutan umum kerap melakukan demo apabila mereka sulit mencari penumpang. Namun setelah dilakukan penataan, demo berangsur-angsur berkurang, bahkan sudah nyaris tidak muncul lagi.
"Satu hal bahwa seluruh stakeholder di sana tidak ada resistensi karena tidak ada protes. Ojek pangkalan saja sulit cari penumpang, sudah pasti demonya luar biasa. Angkot rejekinya sulit sudah pasti demo. Kalau toko-toko protes, pasti mereka sudah sampaikan," lanjutnya.
Mangara memastikan konsep penataan dari Anies-Sandi yang dimulai sejak 22 Desember 2017 dapat diterima dan tidak merugikan siapapun. "Sampai saat ini, saya kira semua tidak ada yang merasa dirugikan dengan kebijakan ini," kata Mangara.
Untuk diketahui, kebijakan penataan Tanah Abang yang telah dijalankan Pemprov DKI adalah denan menutup Jalan Jati Baru pada pukul 08.00-18.00 WIB untuk digunakan PKL berjualan, hingga disediakan tenda gratis sebanyak 400 buah secara gratis.
Lalu agar mempermudah warga yang ingin berkeliling Tanah Abang, PT Transjakarta menyiapkan 15 shuttle bus berstiker Tanah Abang Explorer. [opini-bangsa.com / kmp]