Soal Ahok Bantu Siswi SMA, Kadisdik: Jangan Dipolitisasi, Di Jatim Tidak Ada SMA 30 Lamongan!
Berita Islam 24H - Beredarnya surat balasan Basuki Tjahja Purnama atau Ahok yang mengaku akan membantu Fadilla Maretta, seorang siswa yang tidak dapat mengambil ijasahnya karena terkendala biaya kian memenuhi lini media sosial sejak Sabtu (30/12/2017) lalu.
Berbanding terbalik, Dinas Pendidikan Jawa Timur justru membantah kabar baik tersebut.
Ramainya perseteruan tentang bantuan yang bakal diberikan Ahok dari dalam jeruji Rumah Tahanan (Rutan) Markas Komando Brimob, Kelapa dua, Depok, Jawa Barat itu salah satunya disampaikan oleh akun bernama @takviri dalam statusnya pada Sabtu (30/12/2017).
Pendukung ahok itu memposting sebuah potret surat balasan Ahok kepada siswi Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 30 Lamongan beserta link pemberitaan yang menyertainya.
"#AHOKTetapAHOK Ada siswa dr SMAN 30 Lamongan tdk pny biaya tebus ijazah, nulis surat ke Ahok minta pertolongan. Dari balik jeruji mako brimob, Ahok balas surat dan siap bantu via orang dekatnya," tulisnya membagikan tautan https://t.co/g9lsIPLKAi, sebuah portal yang memberitakan kabar tersebut pada Sabtu (30/12/2017).
Beragam dukungan seketika mengalir sesaat status dituliskan, begitu juga pendapat berseberangan yang menganggap jika kabar tersebut adalah hoax atau bohong. Penolakan seperti yang disampaikan Eko Budi lewat akun @EkoBudi31886226 yang mengimbau agara masyarakat tidak larut dalam kebohongan para cebong, sebutan pendukung Jokowi-Ahok.
"Jgn mau dikibulin cebong bah iq 200 sekolam," tulis Eko Budi dibalas Hendrikus Wawann Utama lewat akun @ww_one3, 'Ahok sdh menjadi tujuan. Meminta bantuan ketika yg lain sdh mulai tidak peduli. Salut buat mba nya, yg tetap punya pengharapan untuk mencari bantuan. Walaupun kepada seorang mantan Gubernur yg di narapidanakan. Harapan adek ini lah yg menjawab masalahnya'.
Beda pendapat pun berujung pada ungkapan nyinyir hingga cacian serta dikutip sejumlah media.
Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur, Saiful Rachman lewat akun @saifulrachman32 pun menuliskan klarifikasi terkait kabar tersebut.
Dalam keterangannya, Saiful menyebut tidak ada SMAN 30 Lamongan di Jawa Timur, khususnya Kabupaten Lamongan.
Selain itu, keterangan waktu dalam surat yang beredar tersebut tidak jelas, sebab akhir pekan terakhir bulan Desember 2017 merupakan masa liburan serta belum dilaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK).
Bukan hanya itu, pengambilan ijazah katanya tidak dipungut biaya atau gratis, terlebih warga miskin di Jawa Timur dibebaskan dari segala pungutan.
"@dindik_jatim (Dinas Pendidikan Jawa Timur) akan dan usut kebenaran surat itu yang ditujukan ke @basuki_btp sebab jangan sampai dipolitisisasi untuk popularitas seseorang. Sejak awal saya komitmen Pendidikan di Jatim steril dari kepentingan politik," tulisnya.
"Saya tegaskan kembali 1. di Jatim tidak ada SMAN 30 Lamongan. 2. Pengambilan ijazah tidak dipungut biaya. 3. Siswa miskin mendapat bantuan Pemprov Jatim. Saya mohon @basuki_btp untuk klarifikasi kebenaran surat itu ke @dindik_jatim," tutupnya mengakhiri klatrifikasi. [berita-islam24h.com / tnc]