Ada hal menarik saat Presiden Joko Widodo mengundang warga untuk masuk ke dalam Gedung Agung, Kompleks Istana Kepresidenan, Yogyakarta. Tiga remaja perempuan dari Madiun, Jawa Timur, ikut mengantre untuk bertemu, bersalaman, dan berfoto bersama Jokowi.
Ketiga remaja perempuan itu bernama Bunga, Arin, dan Hafsah. Mereka merupakan pelajar kelas tiga di SMA dan SMK di Madiun. Kepadakumparan (kumparan.com), Minggu (31/12), ketiganya menceritakan perjalanannya di Yogyakarta hingga bertemu Jokowi.
"Ke sini liburan. Enggak tahu kalau ada (Pak Jokowi). Tahunya pas nanya orang 'ini kenapa kok ramai?' Terus orangnya jawab 'ada Pak Jokowi kalau mau foto sana. Antre dulu tapi'," kata Hafsah yang merupakan pelajar di SMK 3 Madiun, Jawa Timur.
"Kita lalu antre sabar. Sampai desak-desakan dan diinjak kakinya," lanjut dia.
Ketiga remaja tersebut baru tiba di Yogyakarta pada Minggu pagi. Mereka ke Yogya menggunakan bus yang ongkosnya per orang sekitar Rp 32 ribu.
"Siang sampai sini jam 13.00 WIB. Sampai Yogya jam 13.00 WIB dari Madiun jam 08.00 WIB naik bus Mirah," jelas Bunga.
Padahal ketiga remaja tersebut hanya membawa uang masing-masing Rp 150 ribu. "Iya kita bertiga masing-masing bawa uang Rp 150 ribu. Ongkosnya Rp 32 ribu," terang Hafsah.
Sebelum jalan-jalan di Malioboro dan sekitar Gedung Agung, ketiganya sempat mandi di salah satu rumah sakit.
"Udah mandi tadi, mandinya di rumah sakit dekat sini," ucap Arin.
Selain itu, ketiga remaja tersebut juga tidak menginap di hotel atau losmen tetapi memilih masjid sebagai tempat menginap selama di Yogyakarta. Dijelaskan Bunga, dirinya dan kedua temannya sangat senang bisa bertemu dengan Jokowi bahkan sampai berfoto dan bersalaman.
"Senang, deg-degan, rasanya enggak percaya, kayak mimpi," ungkap Bunga.
Sewaktu berfoto, ketiganya juga sempat meminta doa dari Jokowi agar lulus Ujian Nasional (UN) tahun depan. Ketiganya berharap Jokowi mendoakannya.
"Pak Jokowi cuma bilang amin," tegas Hafsah.
Setelah bertemu Jokowi, ketiga remaja ini rencananya akan berkeliling-keliling di Malioboro. Lalu mereka menikmati pergantian tahun di sana.
Ketiga remaja perempuan itu bernama Bunga, Arin, dan Hafsah. Mereka merupakan pelajar kelas tiga di SMA dan SMK di Madiun. Kepadakumparan (kumparan.com), Minggu (31/12), ketiganya menceritakan perjalanannya di Yogyakarta hingga bertemu Jokowi.
"Ke sini liburan. Enggak tahu kalau ada (Pak Jokowi). Tahunya pas nanya orang 'ini kenapa kok ramai?' Terus orangnya jawab 'ada Pak Jokowi kalau mau foto sana. Antre dulu tapi'," kata Hafsah yang merupakan pelajar di SMK 3 Madiun, Jawa Timur.
"Kita lalu antre sabar. Sampai desak-desakan dan diinjak kakinya," lanjut dia.
Ketiga remaja tersebut baru tiba di Yogyakarta pada Minggu pagi. Mereka ke Yogya menggunakan bus yang ongkosnya per orang sekitar Rp 32 ribu.
"Siang sampai sini jam 13.00 WIB. Sampai Yogya jam 13.00 WIB dari Madiun jam 08.00 WIB naik bus Mirah," jelas Bunga.
Padahal ketiga remaja tersebut hanya membawa uang masing-masing Rp 150 ribu. "Iya kita bertiga masing-masing bawa uang Rp 150 ribu. Ongkosnya Rp 32 ribu," terang Hafsah.
Sebelum jalan-jalan di Malioboro dan sekitar Gedung Agung, ketiganya sempat mandi di salah satu rumah sakit.
"Udah mandi tadi, mandinya di rumah sakit dekat sini," ucap Arin.
Selain itu, ketiga remaja tersebut juga tidak menginap di hotel atau losmen tetapi memilih masjid sebagai tempat menginap selama di Yogyakarta. Dijelaskan Bunga, dirinya dan kedua temannya sangat senang bisa bertemu dengan Jokowi bahkan sampai berfoto dan bersalaman.
"Senang, deg-degan, rasanya enggak percaya, kayak mimpi," ungkap Bunga.
Sewaktu berfoto, ketiganya juga sempat meminta doa dari Jokowi agar lulus Ujian Nasional (UN) tahun depan. Ketiganya berharap Jokowi mendoakannya.
"Pak Jokowi cuma bilang amin," tegas Hafsah.
Setelah bertemu Jokowi, ketiga remaja ini rencananya akan berkeliling-keliling di Malioboro. Lalu mereka menikmati pergantian tahun di sana.
kuparan
