Spesial Redaksi| Mediaoposisi.com- Islam sebagai solusi kehidupan sekaligus sebagai penenang dan penyelamat nampaknya belum menjadi mainstream di kalangan selebritis, sekalipun beberapa sudah sadar dan melakukan hijrah. Sayangnya, saat ini selebritis masih banyak yang doyan mengonsumsi zat terlarang yang diharamkan.
Aktor kawakan, Tio Pakusadewo yang baru baru ini ditangkap karena menggunakan sabu pada Kamis (19/12), mengonsumsi zat terlarang tersebut untuk meningkatkan kepercayaan diri dan menghilangkan rasa sakit.
Dikutip dari kompas.com , hal ini diakui oleh Tio setelah diselidiki oleh kepolisian.
"(Agar) Percaya diri meningkat dan rasa sakit berkurang," ujar Kasubdit II Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya, AKBP Dony Alexander, di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Pusat, Jumat (22/7)
Tio sendiri ditangkap oleh kepolisian setelah selesai mengonsumsi zat haram tersebut, Tio tak dapat mengelak dari penangkapan karena ditemukan barang bukti yang kuat.
Polisi sendiri menemukan tiga bungkus plastik klip berisi kristal metamfetamine (sabu), atau yang dikenal sebagai sabu
"Berat kurang lebih 1,06 gram dan ada seperangkat alat mengkonsumsi sabu tersebut," ujar Wakil Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya, AKBP Audie Latuheru Audie di Mapolda Metro Jaya, , Jumat (22/12)
Ketenaran Bukan Jaminan Kebahagiaan
Kalangan selebritis di era kapitalistik adalah kelompok masyarakat yang menjadi sorotan tajam.. Untuk menjaga kantongnya tetap tebal, tak jarang selebritis melakukan segala cara untuk menjaga penampilan dan imagenya. Mulai dari cara yang sehat dan tidak melanggar syara’ seperti olahraga rutin hingga melanggar hokum syara seperti narkoba dan mengonsumsi zat haram lainnya.
Pada tahun 2017 saja, dikutip dari kompas.com sudah banyak dari kalangan artis yang menyalahgunakan hartanya dengan mengonsumsi barang haram. 7 diantaranya yaitu Ridho Rhoma, Iwa K, Pretty Asmara, Ammar Zon, Ello, Tora Sudiro, hingga Tio Pakussadewo.
Tidak ada yang menyangsikan bahwa 7 artis yang tertangkap mengonsumsi narkotika adalah orang yang bahagia dengan hartanya, namun faktanya mereka masih mencari kebahagian serta ketenangan dengan melakukan perbuatan haram, termasuk mengonsumsi narkota.
Alhasil, anggapan sebagaian masyrakat kapitalistik bahwa harta menjamin kebahagian perlu dievaluasi kembali.
Tio sendiri nampaknya memperoleh balasan akibat ucapan kontroversialnya. Aktor yang dianggap berkarakter nasionalis karena pernah memerankan sosok Soekarno dalam sebuah film pernah menghina Majelis Ulama Indonesia (MUI).
MUI yang merupakan represntasi perwakilan ulama Indonesia dari berbagai kalangan dituduh Tio tidak kompeten. Bahkan ia juga memfitnah MUI sebagai lembaga yang ingin menjadi Nabi karena MUI melakukan kritik terhadap kebijakan rezim Jokowi.
“Bagaimana kalau saya mengharamkan MUI di Indonesia? MUI itu manusia semua isinya, emang mereka nabi," ujar Tio, saat ditemui di Kedai Filosofi Kopi, kawasan Melawai, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (31/7)
Tio mendasari tuduhannya karena MUI mengharamkan BPJS. BPJS sendiri banyak dikritik oleh berbagai kalangan umat Islam karena tidak sesuai hokum syara’.
“Orang Indonesia kadang ngga masuk akal, apa hak dia (sebut BPJS Haram), siapa yang mengangkat dia (MUI)” tuduhnya.
Terdapat ungkapan bahwa daging ulama itu beracun, kali ini mungkin Tio sudah merasakannya, anda tertarik mengikuti langkahnya ? [MO]
referensi
http://www.tribunnews.com/seleb/2015/07/31/mui-haramkan-bpjs-tio-pakusadewo-emang-mereka-nabi