-->

Dipaksa Preman Nasi Bungkus Cium Bendera, Ini Jawaban Tegas Ustadz Abdul Somad

Silahkan Bagikan Jika Bermanfaat
Advertisemen

Dipaksa Preman Nasi Bungkus Cium Bendera, Ini Jawaban Tegas Ustadz Abdul Somad

Berita Islam 24H - Umat Muslim sudah menetap di Bali selama delapan abad lamanya dari masa kerajaan hingga era Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Selama masa itu, hubungan umat Muslim dan Hindu Bali sangat harmonis.

Adapun upaya pengusiran dan ancaman yang menimpa Ustadz Abdul Somad di Bali pada hari Jumat lalu (8/12) diharapkan tidak merusak hubungan harmonis antar umat beragama di Bali.

Ketika berbicara dalam upacara penyambutan dirinya di Bandara Sultan Syarif Kasim II, Minggu (9/12), Ustadz Abdul Somad mengatakan, situasi yang sedang dihadapi saat ini seperti mncabut rambut dari dalam tepung.

"Jangan karena nila setitik rusak susu sebalanga," ujarnya.

Dia mencontohkan hubungan baik itu antara lain terlihat dari sumbangan besar umat Hindu Bali pada sebuah Taman Pendidikan Alquran (TPA) di Ubud. Dalam kunjungan ke Bali, Ustadz Abdul Somad sempat bertemu dengan pemilik TPA itu.

"Saya tidak ingin, tadi mendapat kabar bahwa kuil dan vihara di dekat airport tutup karena takut kita sweeping. Itu bukan ciri orang Melayu. Menghacurkan itu sama dengan menghancurkan budaya kita," masih kata Ustadz Abdul Somad.

Bangunan rumah ibadah agama lain dibangun di Riau sebagai wujud orang Melayu cinta pada NKRI dan kebhinnekaan.

Dalam kesempatan itu, Ustadz Abdul Somad juga menjelaskan mengapa dia pada awalnya tidak mau mencium bendera merah-putih seperti yang diminta oleh kelompok yang berusaha mengusir dirinya.

"Bukan berarti saya tidak cinta NKRI. Saya tidak perlu berikrar di depan orang yang tidak punya legalitas. Apa legalitas mereka? Otoritas mereka untuk memaksa saya harus berikrar di depan dia apa?" ujarnya lagi.

Begitu juga dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Dia menambahkan, sampai kini rekaman dirinya menyanyikan lagu Indonesia bisa ditemukan di internet.

"Bicara mengenai menyanyikan lagu Indonesia Raya, masih ada, viral rekamannya. Masih bisa dicari hingga kini. Di Kampung Talang Mamak sana, tujuh jam naik sampan dari Indragiri Hulu," sambungnya.

Seperti halnya Raja Salman dari Saudi Arabia, Ustadz Abdul Somad juga tak punya masalah mencium bendera. Dia hanya tidak mau dipaksa dan didikte oleh orang-orang yang disebutnya sebagai preman nasi bungkus. [beritaislam24h.info / rmol]


Silahkan Bagikan Jika Bermanfaat

Disclaimer: Gambar, artikel ataupun video yang ada di web ini terkadang berasal dari berbagai sumber media lain. Hak Cipta sepenuhnya dipegang oleh sumber tersebut. Jika ada masalah terkait hal ini, Anda dapat menghubungi kami disini.
Related Posts
Disqus Comments
close