Dinilai Intoleran Anggota DPD Asal Bali Bakal Dilaporkan ke BK DPD RI
Berita Islam 24H - Wakil Ketua Komisi II DPR RI Lukman Edy berencana akan melaporkan anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI asal Bali, Arya Wedakarna ke Badan Kehormatan DPD RI ini hari (Senin, 11/12).
Laporan tersebut, atas dugaan lontaran fitnah yang dilakukan Arya kepada Ustad Abdul Somad (UAS) saat menggelar safari dakwahnya di Bali.
“Saya akan melaporkan anggota DPD RI asal Bali, Arya Wedakarna ke BK DPD RI karena telah memfitnah Ustad Abdul Somad saat tengah melakukan safari dakwah di Bali tanggal 9 Desember lalu,” kata Lukman, di Jakarta, Minggu (10/12) malam.
Anggota dewan dari daerah pemilihan (Dapil) Riau itu menyatakan akibat fitnah yang disampaikan Arya, sekelompok orang menggeruduk dan mencegat Ustad Abdul Somad di hotel Aston, tempat sang ustd menginap.
“Kejadian yang menimpa Ustad Abdul Somad di Bali dipicu dengan pernyataan Arya Wedakarna. Saya minta BK DPD RI menindak tegas anggota DPD RI yang menebarkan fitnah sehingga ada aksi pencegatan terhadap Ustad Abdul Somad,” tegas dia.
Sebagaimana sempat diberitakan, Anggota DPD RI asal Bali menolak kedatangan Ustad Abdul Somad dalam rangkaian safari dakwah di Pulau Dewata tersebut 8-10 Desember. Dalam akun facebooknya, Arya menuding Ustad Abdul Somad adalah anti Pancasila.
“Siapapun boleh datang ke Bali, Pulau Seribu Pura, bahkan Raja Arab Saudi saja tidak masalah datang ke Bali untuk berlibur asal tanpa agenda politik terselubung. Tapi tentu Bali menolak jika ada oknum siapapun yang datang ke Pulau Dewata dengan agenda anti Pancasila. Ngiring kawal NKRI dan Tolak Agenda Khilafah tersosialisasi di Bali,” kata Wedakarna melalui fan page Facebook @dr.aryawedakarna, Jumat (1/12).
Wedakarna menyebut, penolakan itu merupakan aspirasi masyarakat Bali yang sudah viral di medsos beberapa hari sebelumnya. Ia menyertakan screenshoot postingan Instagram @creme_de_violette yang berjudul “Jangan biarkan mereka meracuni Bali waspadalah wahai saudara2ku di Bali, jangan sampai Bali menjadi Majapahit kedua.” [beritaislam24h.info / akt]