Mediaoposisi.com- Kepada Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN-PBB Kesembilan di Manila, Filipina, Senin (13/11), Presiden Joko Widodo berharap PBB dapat berkontribusi lebih signifikan dalam membantu kemerdekaan Palestina.
“Namun saya berharap di bawah kepemimpinan Yang Mulia (Antonio Guterres), masalah Palestina akan membuat kemajuan yang signifikan, ASEAN dan PBB memiliki misi dan agenda yang sama. Sinergi kita harus terus diperkuat.” kata Jokowi, dikutip laman New Straits Times.
Menanggapi ucapan Presiden Jokowi, Ketum GEMA Pembebasan Ricky Fatamazaya mengungkapkan bahwa keterlibatan Indonesia dalam berbagai proses perdamaian yang disponsori PBB, Amerika Serikat, atau negara-negara Eropa, tidak akan menyelesaikan masalah secara keseluruhan.
“Pasalnya, segala bentuk proses perdamaian ala Barat, tetap dalam kerangka mempertahankan penjajah Israel. Padahal penjajah ini lah yang menjadi persoalannya. Proses perdamaian hanyalah membuang-buang waktu yang memperpanjang penderitaan rakyat Palestina.” Ujar Ricky kepada MEDIA OPOSISI.
Ricky mengatakan kegagalan masyarakat internasional, konvensi-konvensi dan lembaga-lembaga internasionalnya, untuk melindungi umat Islam Palestina, telah menjadi jelas.
“Bahkan hal yang sebaliknya telah terjadi . Merekalah yang justru menyetujui penindasan ini. Merekapun mendukung kejahatan keji terhadap umat Islam yang menjadi korbannya.” Imbuhnya.
Ia melanjutkan, solusi Israel adalah solusi militer. Untuk melawan penjajahan yang didukung oleh PBB dan negara-negara Barat ini, tidak ada jalan lain kecuali jalan fisik.
“Karena itu yang dibutuhkan adalah pengiriman tentara-tentara regular negeri-negeri Islam termasuk Indonesia untuk berperang mengusir aggressor.” Pungkasnya. [MO]