Peserta Tabligh Akbar |
Mediaoposisi.com- YOGYAKARTA Pasca penyerangan Masjid Quwwatul Islam, Mataram No.1 Suryatmajan, Danurejan.Senin (9/10/2017). Bahar Abdul Malik, salah satu jamaah Masjid yang sedang tidur, dikejutkan kedatangan orang tak dikenal langsung mendobrak pintu dan melempari batu kearahnya. Sontak lima orang temannya yang juga sedang tidur berusaha menyelamatkan diri bersembunyi.
Kejadianya malam sekitar pukul 00:30, saya sedang tidur di Masjid, langsung bangun lihat pintu tiba-tiba ada orang masuk dan langsung melempari batu. Kami berlima langsung bersembunyi menyelamatkan diri. Dia berteriak-teriak aku cah PDI, aku cah PDI sing wani kene majuo,” ucap Malik menirukan pelaku saat diwawancarai jurnalis mediaoposisi.com, Senin (9/10/2017).
Dari keterangan Malik, Masjid Quwwatul Islam mengalami kerusakan beberapa pintu dan pembatas shof Sholat. Motor milik jamaah Masjid yang diparkir ikut dirusak.
“Pagar seng dan pintu gerbang rool penyok. Kemudian batas shof rusak, sama spion motor yang dirobohkan patah. Beberapa kursi juga rusak,” imbuhnya.
Saat ini kasus pengrusakan Masjid tersebut sedang ditangani Polsek Danurejan, Yogyakarta. Kita tunggu saja apakah hukum dan keadilan bisa ditegakkan. Mengingat tindakan tersebut membuat umat Islam siaga satu sebab yang diserang adalah masjid yang notabene rumah Allah sebagai tempat ibadah.
Apalagi situasi saat ini umat islam di Indonesia sedang di dzolimi oleh penguasa jika melihat penerbitan Perppu Ormas yang menelan korban ada ormas islam yang dibubarkan lalu isu kebangkitan PKI yang memanas akhir-akhir ini menjadi menarik banyak pihak mengaitkan hal itu semua. Kok berani mereka menyerang masjid.
Gelar Tabligh Akbar Menggalang Persatuan Umat
Pasca kejadian tersebut, umat islam menggelar tabligh akbar yang diprakasai oleh elemen forum umat islam Jogjakarta, pada senin 9 oktober pukul 19.30 di Masjid Quwwatul Islam di jalan Mataram Jogjakarta. Menghadirkan Ust Umar Said sebagai penceramah dalam kegiatan tersebut.
Peserta yang datang sangat banyak sampai jalan matram di gunakan menampung masa yang mengikuti tabligh akbar tersebut dan penjagaan aparat kepolisian ketat.
Kegiatan berjalan kondusif dan tertib. Lagi kaum muslimin membuktikan akhlak yang luhur meski masjid mereka diserang, dan tetap mengikuti tablig akbar sampai selesai.
Hal ini membuktikan keluhuran umat islam justru kejadian ini terkait penyerangan Masjid Quwwatul Islam semakin memperkokoh persatuan antar elemen umat untuk saling bersinergi dan melakukan dakwah islam. [MO/iz]