Pengamat: Yang Adu Domba TNI-Polri Justru Buzzer Jokowi dan Media Mainstream Pro Penguasa
Berita Islam 24H - Kelompok yang bersuara kritis kepada penguasa telah dituding mengadu domba TNI-Polri dalam sengkarut impor senjata Brimob. Padahal, buzzer Istana lah yang terus mem-bully Penglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo.
Pendapat itu disampaikan pengamat politik Ahmad Baidhowi kepada intelijen (03/10). "Setelah Jenderal Gatot membongkar senjata impor, buzzer Jokowi menuding Panglima TNI main politik. Gatot di-bully hingga difitnah. Setelah pernyataan Panglima benar, pendukung Jokowi menuding ada upaya adu domba TNI-POlri," kata Baidhowi.
Menurut Baidhowi, justru kelompok yang berseberangan dengan penguasa ingin menyelamatan bangsa dan negara. "Pernyataan Panglima TNI benar, dan saat ini ada senjata berat yang masih ditahan di Bandara Soekarno-Hatta," ungkap Baidhowi.
Baidhowi menegaskan, buzzer Jokowi dan media mainstream lah yang ingin adu domba TNI-Polri. "Ada media mainstream pendukung Jokowi yang menyebut kepemimpinan Jenderal Gatot terburuk di TNI. Ini sebuah pembunuhan karakter dan merusak institusi TNI," papar Baidhowi.
Selain itu, Baidhowi turut mempertanyakan buzzer Jokowi yant tidak menggalang hastag 'Saya Pancasila, Saya Indonesia' di Hari Kesaktian Pancasila, padahal Presiden Indonesia menonton Film G30SPKI.
Sebelumnya, netizen mempertanyakan ketidakmunculan hastag #SayaPancasila, seperti saat Hari Lahir Pancasila. Secara berseloroh, politisi Partai Demokrat Ulil Abshar Abdalla di akun @ulil mengomentari akun @Abaaah: “Karena yang kemaren teriak ‘Saya Pancasila’ sedang berseteru dengan GN (Gatot Nurmantyo? – Red). Sebelumnya akun @Abaaah menulis: “Mengapa di Hari Kesaktian Pancasila kemarin tak ada yg meramaikan topik: ‘Saya Indonesia, Saya Pancasila?"
Sedangkan wartawan senior Uni Lubis di akun Twitter @unilubis menulis: “Celingak-celinguk nyariin ada yang pakai tagar #SayaPancasila ndak? Hari ini cucok untuk yang mau nunjukin dirinya Pancasilais,” tulis @unilubis pada 1 Oktober 2017. [beritaislam24h.info / ito]