Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mengatakan, selama Januari-September 2017, porsi ekspor non migas Indonesia ke China mencapai 13,02% dari total ekspor. Porsi itu meningkat dibanding periode yang sama pada tahun lalu yang sebesar 10,18%.
Sementara itu, porsi ekspor non migas Indonesia ke AS Januari-September tahun ini menyusut menjadi 11,46%, dibanding periode yang sama pada tahun 2016 sebesar 12,15% dari total ekspor.
Suhariyanto mengatakan, baik ekspor nonmigas Indonesia ke China maupun ke AS secara nominal mengalami peningkatan. Namun, kenaikannya lebih besar ke China.
"Artinya (ekspor ke AS) naik tetapi lebih lambat dari kenaikan ekspor ke China. Karena itu angka share ke China naik dan ke AS turun," kata Suhariyanto, Senin (16/10).
Pihaknya mencatat, ekspor non migas ke China Januari-September 2017 sebesar US$ 14,57 miliar, naik 50% year on year (YoY). Sementara ekspor non migas Indonesia ke AS pada periode tersebut sebesar US$ 12,82 miliar, hanya naik 10,62% YoY.
kontan
