-->

Seminar Sejarah 1965 Dibubarkan: Pasca Bentrok, 22 Orang Massa Anti PKI Ditangkap

Silahkan Bagikan Jika Bermanfaat
Advertisemen

Seminar Sejarah 1965 Dibubarkan: Pasca Bentrok, 22 Orang Massa Anti PKI Ditangkap

Berita Islam 24H - Sebanyak 22 orang ditahan polisi pasca bentrok di depan kantor Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta, Jalan Dipenogoro, Jakarta Pusat. Hingga saat ini ke 22 orang tersebut masih diperiksa.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan kondisi sudah aman dan terkendali. "Sudah aman, ada 22 orang ditahan. Saat ini masih diperiksa," ujar Argo kepada Harian Terbit di Jakarta, Senin (18/9/2017).

Seperti diketahui, seminar pengungkapan sejarah tahun 1965-1966 di Gedung LBH Jakarta di Jalan Dipenogoro, Jakarta Pusat, dibubarkan polisi, karena tidak punya izin. Sementara itu, ratusan massa yang mengatasnamakan dari beberapa lembaga masyarakat yang mengepung gedung YLBHI meminta acara tersebut sempat bentrok dengan aparat kepolisian. Empat perusuh ditangkap.

Pantauan Harian Terbit di sekitar LBH Jakarta, Jl Diponegoro, Jakarta Pusat, bentrokan antara aparat kepolisian dengan massa yang berunjuk rasa mengepung kantor YLBHI, pecah pada Senin (18/9/2017) dini hari.

Bentrokan yang pecah itu diawali dengan kecurigaan massa bahwa ada pihak dari dalam kantor YLBHI keluar gedung. Massa juga menahan sejumlah orang dari dalam kantor YLBHI setelah mendapat isu ada acara kegiatan berbau komunis di kantor LSM tersebut.

Massa juga memaksa masuk ke dalam gedung LBH. Mereka menganggap diskusi tersebut membicarakan soal kebangkitan Partai Komunis Indonesia (PKI). "Ganyang PKI! Ganyang PKI," teriak peserta demonstrasi.

Tembakan Peringatan

Bentrokan itu pecah sekitar pukul 01.21 WIB. Polisi mendorong massa yang berada di samping YLBHI keluar ke Jalan Diponegro. Massa kemudian melempari polisi dengan batu dan botol beling. Sejumlah polisi yang tidak dilengkapi peralatan huru-hara tampak cedera dan mundur.

Namun pada Senin dinihari pukul 02.30 WIB, polisi berhasil memukul mundur massa. Tembakan gas air mata, water canon dan tembakan peringatan berhasil membuat massa tunggang langgang. Sejumlah sepeda motor tergeletak di sepanjang Jalan Diponegoro.

Aksi pengepungan kantor YLBHI itu dimulai sekitar pukul 22.00 WIB. Ratusan massa yang mengatasnamakan dari beberapa lembaga masyarakat itu mendesak seminar tersebut dibubarkan.

Suara kaca pecah dan lemparan batu terdengar dari dalam gedung. Teriakan "Ganyang PKI" dari kerumunan massa terus memekik serta intimidasi verbal lainnya. Peserta diskusi yang berada di dalam Gedung YLBHI tidak dapat pulang keluar gedung akibat pengepungan.

Dibantah

Kapolres Jakarta Pusat Kombes Suyudi Ario Seto sudah memediasi pertemuan antara perwakilan YLBHI dan masyarakat yang ada di sekitar lokasi. Dalam mediasi tersebut, Kapolres berjanji akan mengawal permasalahan ini serta akan memproses secara hukum apabila memang ada upaya seperti yang dituduhkan masyarakat, yaitu kongres PKI.

"Biarkan yang di dalam pulang, kami akan kawal masalah ini. Kita ini di negara hukum," katanya kepada masyarakat.

Kapolres mengatakan, diskusi yang berjudul "Pelurusan Sejarah 65" merupakan upaya membahas kebangkitan PKI atau paham komunisme adalah tuduhan yang tidak benar.

Sementara itu, Koordinator Aksi, Rahmat Himran kepada Harian Terbit mengatakan, pihaknya tetap akan bertahan sampai segala bentuk kegiatan yang berbau komunis dibubarkan aparat.

Dia mengemukakan, Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Anti Komunis antara lain menuntut, menolak dan bubarkan seminar pembela PKI di LBH Jakarta, tangkap dan proses hukum otak dari penyebaran faham komunis di Indonesia. [beritaislam24h.info / htc]


Silahkan Bagikan Jika Bermanfaat

Disclaimer: Gambar, artikel ataupun video yang ada di web ini terkadang berasal dari berbagai sumber media lain. Hak Cipta sepenuhnya dipegang oleh sumber tersebut. Jika ada masalah terkait hal ini, Anda dapat menghubungi kami disini.
Related Posts
Disqus Comments
close