-->

Bermula dari Saling Ejek, Rumah Tahfidz Malaysia Ternyata Sengaja Dibakar

Silahkan Bagikan Jika Bermanfaat
Advertisemen

Bermula dari Saling Ejek, Rumah Tahfidz Malaysia Ternyata Sengaja Dibakar

Berita Islam 24H - Kebakaran yang terjadi di bangunan asrama Pusat Tahfidz Darul Qural Ittifaqyah, Kuala Lumpur, Malaysia rupanya puncak dari saling ejek antara tujuh remaja dan sekumpulan santri. Ketujuh remaja yang tidak terima, akhirnya memutuskan untuk melakukan pembakaran.

“Niat mereka (pelaku) adalah untuk membakar tetapi disebabkan umur mereka yang masih muda, mereka tidak mengetahui akibat daripada tindakan mereka itu,” kata Datuk Amar Singh Ishar Singh, Kepala Kepolisian Kuala Lumpur saat jumpa pers di Kuala Lumpur, Sabtu malam (16/09).

Akibat insiden mematikan tersebut, 25 orang tewas. 23 diantaranya merupakan santri dan dua lainnya adalah penjaga. Selain itu, Antara menyebutkan bahwa salah-satu korban tewas adalah Ahmad Taufik, anak dari staf lokal KBRI Kuala Lumpur, Rien Herlin.

Tujuh pelaku berusia antara 11 hingga 18 tahun. Di antara mereka ada yang masih duduk di bangku sekolah dan ada yang putus sekolah. Semua pelaku tinggal tidak jauh dari lokasi pusat tahfidz. Sementara itu, Kepolisian Kuala Lumpur telah memintai keterangan dari tiga santri untuk membantu penyelidikan.

Pihak polisi turut menyita barang bukti berupa lima helai baju, empat helm, tiga buah motor dan tiga ponsel milik pelaku.

“Polisi telah menyita baju, handphone, kendaraan yang dimiliki pelaku,” sambungnya.

Penangkapan tujuh pelaku ini bermula dari rekaman CCTV yang dipasang tidak jauh dari lokasi kejadian. Dalam rekaman tersebut, tampak dua pria yang mengendarai motor dan membeli minyak petrol pada pukul 01.30 pagi, beberapa jam sebelum kebakaran terjadi di pusat tahfidz.

Selain itu, Amar Singh juga mengungkapkan bahwa telah ditemukan dua tabung gas di luar pintu asrama. Diduga, pelaku dipercaya sengaja mengunci pintu asrama lalu meletakkan kasur di depan pintu sebagai penghalang, sebelum meledakan tabung gas ke arah pintu asrama para santri. Mereka kemudian menyalakan api dengan menggunakan minyak petrol.

Selain itu, hasil tes urin dari ketujuh pelaku menunjukan enam diantaranya positif menggunakan ganja. Namun, Amar Singh tidak menjelaskan secara rinci siapa pelaku yang dinyatakan negatif. Semua pelaku telah ditahan dan menjalani pemeriksaan hingga 22 September mendatang.

“Dari tes urin didapati enam daripada pelaku tersebut positif menggunakan jenis ganja,” tukasnya.

Insiden ini merupakan kejadian kedua terburuk yang terjadi di pusat pendidikan Islam di Malaysia. Sebelumnya, insiden malang serupa juga terjadi bangunan asrama perempuan Madrasah Taufiqiah Al-Khairiah di Padang Lumat, Yan di Kedah pada 22 September 1989. Insiden malang itu mengorbankan nyawa 27 pelajar. [beritaislam24h.info / emc]


Silahkan Bagikan Jika Bermanfaat

Disclaimer: Gambar, artikel ataupun video yang ada di web ini terkadang berasal dari berbagai sumber media lain. Hak Cipta sepenuhnya dipegang oleh sumber tersebut. Jika ada masalah terkait hal ini, Anda dapat menghubungi kami disini.
Related Posts
Disqus Comments
close