-->

Mendikbud tak Pernah Wacanakan Full Day School

Silahkan Bagikan Jika Bermanfaat
Advertisemen

Mendikbud tak Pernah Wacanakan Full Day School

Berita Islam 24H - Kamis sore, 10 Agustus 2017, pekan lalu, dengan diantar oleh Dirjen Kebudayaan, Dr Nadjamuddin Ramly, kami berdialog dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, di kantor beliau selama hampir satu jam. Pertemuan untuk membahas tentang Pendidikan Luar Sekolah dan Peningkatan Kompetensi Guru, namun tak terelakkan membahas juga tentang ramai-ramai soal Five Day School yang meleset diisukan menjadi Full Day School, meski sama-sama disingkat FDS.

Sayangnya, keesokan harinya kami sudah harus melakukan perjalanan ke beberapa pesantren di pelosok Musi Banyu Asin, Sumatra Selatan, yang di daerah-daerah itu bahkan tidak ada sinyal telepon sama sekali. Maka, setiba dari Palembang, Selasa (15/8) sore ini, saya baru sempat menuliskan sebagian dari hasil pertemuan tersebut.

1. Full Day School. Seperti juga dijelaskan oleh Mendikbud saat di MUI, dan sebagai Wakil Ketua Komisi Pendidikan MUI, saya pun hadir. Sebenarnya Kemendikbud TIDAK PERNAH mewacanakan Full Day School. Itu hanya wacana yang berkembang di media saja. Meskipun kita tahu di pesantren-pesantren sudah biasa ada pendidikan Full Day and Night School.

2. Titik berangkat sebenarnya adalah Instruksi Presiden untuk meningkatkan PENDIDIKAN KARAKTER, dan keputusan Rapat Kabinet untuk meningkatkan jam kerja para guru yang juga Aparat Sipil Negara supaya setara dengan jam kerja ASN lain, yaitu 40 JAM KERJA SEPEKAN.

3. Agar anak-anak dapat lebih berinteraksi dengan para orang tua, agar para guru juga dapat lebih berinteraksi dengan keluarga, diwacanakan agar sekolah hanya lima hari saja, Senin hingga Jumat, sehingga guru dan siswa dapat libur pada hari SABTU dan AHAD.

4. Akan ada pergeseran jam belajar, dari hari Sabtu dipecah ke hari-hari lain antara Senin hingga Jumat. Diperkirakan, pada hari Senin hingga Jumat, jam belajar di sekolah akan bertambah antara 1 jam hingga 1 jam 20 menit. Namun, jam belajar di sekolah tidak akan ada yang melebihi pukul 14.00. Artinya, selepas pukul 14.00, siswa dapat memiliki kegiatan lain di luar sekolah. Sedangkan para guru tetap harus melanjutkan jam kerjanya hingga mencapai 8 jam per hari.

5. Apa yang akan dilakukan para guru, seusai jam pelajaran di sekolah agar dapat memenuhi kerja 8 jam per hari? Guru mengelola Pendidikan Karakter! Caranya dapat bekerja sama dengan pihak-pihak lain. Misalnya, bagi para siswa yang Muslim, guru akan memfasilitasi agar siswa dapat mengikuti pendidikan keagamaan di MADRASAH DINIYAH (Madin) setempat pada sore hari.

Guru memonitor kesertaan siswa pada Madin tersebut, dan dengan bekerja sama dengan guru-guru Madin memberikan penilaian terhadap siswa, lalu memasukkan nilai tersebut sebagai nilai atas Pendidikan Karakter.

6. Apakah akan merusak Madrasah Diniyah? Tidak! Justeru bila ada Madin yang mengalami kekurangan guru akan dibantu dicarikan guru dengan bantuan honor dari sekolah, karena pendidikan Madin itu dianggap merupakan bagian integral dari Pendidikan Karakter oleh sekolah. Kehadiran siswa di Madin pun akan lebih termotivasi.

7. Menyadari bahwa program ini memerlukan persiapan-persiapan yang tidak selalu mudah, maka pelaksanaan program ini akan dilakukan secara GRADUAL (bertahap) dan tidak langsung dipaksakan pada seluruh sekolah di Indonesia (OPTIONAL).

8. Selain karena Instruksi Presiden (untuk peningkatan Pendidikan Karakter), juga Keputusan Rapat Kabinet (untuk meningkatkan volume Kerja Guru ASN 40 Jam Sepekan), dalam mempersiapkan program ini Kemendikbud sudah bekerja sama menggodoknya dengan Kemenag yang membawahi Madin-Madin. Dan Kemendikbud sudah mengadopsi hampir seluruh masukan dari Kemenag. Mendikbud juga sudah mendatangi banyak pesantren besar, mensosialisasikan program ini dengan para kiai, bahkan sudah ada pertemuan khusus dengan MUI di kantor MUI dan dalam kesempatan itu pihak MUI, melalui ketua MUI yang memimpin pertemuan tersebut, menyatakan DAPAT MENERIMA program yang akan dilakukan oleh Kemendikbud itu dengan syarat secara GRADUAL (bertahap) dan OPTIONAL (pilihan yg tidak dipaksakan).

9. Mendikbud merasa heran, kalau program yang merupakan Instruksi Presiden dan Keputusan Rapat Kabinet ini (berarti program pemerintah) dianggap hanya sebagai ambisi pribadi Mendikbud. Apalagi kalau ada yg mengatakan karena beliau berasal dari ormas Muhammadiyah maka program ini dimaksudkan untuk menghancurkan Madin-Madin yang banyak dikelola oleh ormas NU.

Bukankah Muhammadiyah juga banyak mengelola Madin? Bukankah Mendikbud (Muhadjir Effendy) dulunya juga alumni dan pengajar di Madin? Terlebih lagi bila ada yang mengembangkan reaksi untuk menuntut Presiden agar mencopot Mendikbud dan menggantinya dengan orang lain. (Atau, belakangan ini ada demo untuk “membunuh menterinya”).

Tentu itu semua bukan karakter Muslim dan karakter bangsa Indonesia. Berulang-ulang Mendikbud berkata: “Saya hanya mengingatkan diri dengan HASBIYALLAAH WANI'MAL WAKIIL, NI'MAL MAWLA WA NI'MAN NASHIIR”.

Demikian apa yang dapat saya simpulkan dari pertemuan dengan Mendikbud pada Kamis 10 Agustus, pekan lalu.

Saya sendiri menengarai, nampaknya soal “Pendidikan Karakter dan Peningkatan Jam Kerja Guru ASN” ini sudah ada yang membelokkannya menjadi persoalan politik, membenturkan satu elemen bangsa Indonesia dengan elemen bangsa Indonesia yang lain, hanya untuk menimbulkan kegaduhan politik nasional. Waspadalah terhadap setiap upaya pelemahan umat Islam dan bangsa Indonesia.

Selain Wakil Ketua Komisi Pendidikan dan Kaderisasi MUI Pusat, Wahfiudin Sakam juga adalah:

* Sekretaris Divisi Diklat Lembaga Dakwah PBNU.

* Mudir JATMAN (Asosiasi Tarekat NU) di Jakarta.

* Wakil Talqin Pondok Pesantren Thariqah Qadiriyah Naqsyabandiyah Suryalaya, Tasikmalaya.

Oleh Wakil Ketua Komisi Pendidikan MUI, Ustaz Wahfiudin Sakam [beritaislam24h.info / rci]


Silahkan Bagikan Jika Bermanfaat

Disclaimer: Gambar, artikel ataupun video yang ada di web ini terkadang berasal dari berbagai sumber media lain. Hak Cipta sepenuhnya dipegang oleh sumber tersebut. Jika ada masalah terkait hal ini, Anda dapat menghubungi kami disini.
Related Posts
Disqus Comments
close