Umatuna.com, LONDON - Masjid Finsbury Park di London, Inggris, dikirimi surat ancaman yang menjanjikan “banjir darah”. Surat ancaman itu dikirim dua minggu setelah serangan teror melanda jemaah masjid tersebut.
Makram Ali, 51, tewas dan sembilan orang lainnya terluka setelah sebuah van menabrak jemaah muslim usai salat Tarawih di Masjid Finsbury Park pada 19 Juni 2017 lalu. Aksi pelaku, Darren Osborne, 47, telah dinyatakan polisi sebagai tindakan terorisme.
Sejumlah surat ancaman terhadap masjid yang diperlihatkan kepada VICE News menyatakan bahwa serangan oleh Osborne hanyalah ”permulaan saja”. Ancaman “banjir darah” dalam surat tersebut dijanjikan akan terjadi pada bulan Agustus nanti.
Ketua Masjid Finsbury Park, Mohammed Kozbar, mengatakan bahwa ancaman mengerikan dalam surat-surat tersebut telah membuatnya khawatir. Dia waswas serangan lain dapat terjadi segera.
Salah satu surat tanpa nama yang telah dilaporkan kepada polisi berbunyi; ”Serangan yang menggunakan van itu hanyalah permulaan”.
”Kegembiraan akan berlanjut Agustus. Akan ada aliran darah yang mengalir deras, saya akan memastikannya. Tak satu pun dari Anda, hama, yang akan bertahan. Maksud saya siapa yang akan bertahan hidup dengan gas, dipenggal, atau diledakkan,” lanjut ancaman itu.
”Ketika Anda menerima sesuatu seperti itu, ini bukan ancaman bagi individu, ini adalah ancaman bagi seluruh masyarakat,” kata Kozbar kepada VICE News, yang dikutip Sabtu (1/7/2017).
Menurutnya, pemerintah Inggris harus berbuat lebih untuk melindungi komunitas muslim dari kejahatan kebencian.
Kozbar, yang telah menjadi ketua masjid London selama enam tahun, mengatakan bahwa dia telah melihat kejahatan kebencian terhadap muslim meningkat dari tahun ke tahun.
Menurutnya, beberapa jemaah muslim lokal telah melaporkan bahwa mereka mengalami serangan secara verbal dan fisik. (sindonews)
Makram Ali, 51, tewas dan sembilan orang lainnya terluka setelah sebuah van menabrak jemaah muslim usai salat Tarawih di Masjid Finsbury Park pada 19 Juni 2017 lalu. Aksi pelaku, Darren Osborne, 47, telah dinyatakan polisi sebagai tindakan terorisme.
Sejumlah surat ancaman terhadap masjid yang diperlihatkan kepada VICE News menyatakan bahwa serangan oleh Osborne hanyalah ”permulaan saja”. Ancaman “banjir darah” dalam surat tersebut dijanjikan akan terjadi pada bulan Agustus nanti.
Ketua Masjid Finsbury Park, Mohammed Kozbar, mengatakan bahwa ancaman mengerikan dalam surat-surat tersebut telah membuatnya khawatir. Dia waswas serangan lain dapat terjadi segera.
Salah satu surat tanpa nama yang telah dilaporkan kepada polisi berbunyi; ”Serangan yang menggunakan van itu hanyalah permulaan”.
”Kegembiraan akan berlanjut Agustus. Akan ada aliran darah yang mengalir deras, saya akan memastikannya. Tak satu pun dari Anda, hama, yang akan bertahan. Maksud saya siapa yang akan bertahan hidup dengan gas, dipenggal, atau diledakkan,” lanjut ancaman itu.
”Ketika Anda menerima sesuatu seperti itu, ini bukan ancaman bagi individu, ini adalah ancaman bagi seluruh masyarakat,” kata Kozbar kepada VICE News, yang dikutip Sabtu (1/7/2017).
Menurutnya, pemerintah Inggris harus berbuat lebih untuk melindungi komunitas muslim dari kejahatan kebencian.
Kozbar, yang telah menjadi ketua masjid London selama enam tahun, mengatakan bahwa dia telah melihat kejahatan kebencian terhadap muslim meningkat dari tahun ke tahun.
Menurutnya, beberapa jemaah muslim lokal telah melaporkan bahwa mereka mengalami serangan secara verbal dan fisik. (sindonews)