KabarViral - Wakil Ketua Pansus Hak Angket Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Masinton Pasaribu meminta penyidik KPK Novel Baswedan untuk melaporkan kecurigaannya soal adanya jenderal polisi yang terlibat pada kasus penyerangannya.
“(Novel) Lapor sajalah, jangan kayak kaleng rombeng. Ini lama-lama beropini, terus mereka nuduh sana, nuduh sini,” kata Masinton saat ditemui usai sebuah acara diskusi di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (28/7/2017).
Sebagai orang yang bekerja di lembaga penegak hukum, menurut dia, Novel harusnya paham mengenai prosedur hukum.
“Kan penegak hukum, masa enggak ngerti hukum, enggak tahu prosedur hukum. Lapor dulu baru jelas. Itu kayak tudingan kaleng rombeng juga, lapor dong,” ujar Masinton.
Novel disiram air keras oleh orang tak dikenal, seusai menjalankan shalat subuh di masjid dekat kediamannya, pada 11 April 2017 lalu.
Pelaku penyerangan Novel hingga kini belum tertangkap. Namun, Novel pernah buka suara mengenai kasus yang menimpanya.
Dalam sebuah wawancara kepada Time, Novel mengatakan bahwa serangan itu terkait sejumlah kasus korupsi yang ditanganinya.
Novel menduga ada “orang kuat” yang menjadi dalang serangan itu. Bahkan, dia mendapat informasi bahwa seorang jenderal polisi ikut terlibat.
Dalam wawancara bersama Mata Najwa di Metro TV, Novel mengaku pesimistis kasusnya bakal diusut tuntas oleh kepolisian.
Hingga lebih dari 100 hari, polisi belum berhasil menangkap satu pun pelaku penyiraman air keras ke wajah Novel.
Novel yakin para penyidik punya kemampuan untuk mengungkap kasus dalam waktu dekat. Hanya saja, ia meragukan keberanian para penyidik untuk menuntaskan kasus itu.
“Saya cukup bisa sebut Polri tidak akan berani mengungkap. Mungkin begini, ayo kita lihat apakah ke depan akan diungkap. Saya yakin sekali tidak akan diungkap,” ujar Novel.
Novel menduga ada keterlibatan oknum polisi dalam penyiraman air keras. Ia pun menyampaikannya kepada perwira Polri yang sempat bertemu dengannya.
Ia meminta agar penanganan kasus ini dilakukan secara serius. Tak hanya untuk Novel, tapi untuk instansi Polri sendiri.
“Walau setelah lewat tiga bulan, rasanya Polri tidak berani ungkap kasus ini,” kata Novel.
Sejak awal Juli 2017, Kepolisian RI dan KPK bekerja sama dalam mengusut kasus penyiraman air keras terhadap Novel.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan, tim yang sudah dibentuk secara internal oleh KPK akan menempel tim penyelidik Polri.
Perkembangan terakhir pada kasus Novel, kata Tito, polisi sudah membuat tiga sketsa wajah terduga penyerang Novel.
Sketsa tersebut dibuat berdasarkan keterangan para saksi yang mengaku melihat terduga pelaku sebelum menyiram air keras ke wajah Novel.
kabarviral/gemar