-->

Bantah Pecat Pegawainya Lantaran Sholat, Ini Penjelasan Bos PT Transjakarta

Silahkan Bagikan Jika Bermanfaat
Advertisemen

Bantah Pecat Pegawainya Lantaran Sholat, Ini Penjelasan Bos PT Transjakarta

Opini Bangsa - Mulyono, seorang pegawai PT Transjakarta dikabarkan dipecat Dirut PT Transjakarta Budi Kaliwono karena lama merespon panggilannya karena sedang sholat.

Menanggapi informasi tersebut, Budi Kaliwono memberikan klarifikasinya.

"Tidak benar kalau dia non job. Tetap kerja, tidak pernah distop," bantah Budi di Balai Kota, Jakarta, Kamis (20/7/2017).

Budi lantas menceritakan bahwa dirinya berada di grup Whatsapp internal, yang mana setiap anggota grup itu dapat memberikan informasi soal halte, antrean bus dan sebagainya. Sewaktu itu, ia menanyakan mengapa halte Transjakarta Asmi penuh dan arah pergerakan penumpang.

"Dan ini (di grup) yang bisa jawab siapa saja, nggak cuma satu orang. Tidak ada hubungannya dengan saya telepon dia atau saya tanya dia," klaim Budi.

Ia menuturkan, pertanyaannya dijawab seseorang dari petugas command center. Hanya saja Budi tidak tahu siapa petugas yang menjawab pertanyaannya.

"Dijawab kira-kira lima, enam menit kemudian. Sudah selesai saya nggak tahu apa-apa dan enggak ada diskusi lagi di grup," ujarnya.

Budi pun heran mengapa ia tiba-tiba dikaitkan seolah-olah Direktur Utama yang memberikan SP tersebut. Ia mengatakan, petugas Transjakarta yang diberikan SP juga tidak menelpon dirinya kembali.

"Yang bersangkutan tidak pernah menelpon saya," katanya.

Untuk itu, pihak Transjakarta membentuk tim etika dengan melibatkan komisaris untuk menelusuri persoalan ini. Setelah dilacak, dilihat, dan menerima rekapan, kejadian tersebut tidak ada di dalam rekapan.

Selain itu, Budi mengatakan ada surat pemberitahuan kedua (SP2) yang sedang dilacak oleh tim etika.

"Faktanya bahwa dalam rekapan laporan yang ke direksi itu, nggak ada laporan mengenai kejadian ini. Saya nggak tahu kalau berdasarkan nama, kita mesti cek lagi. Jadi, kalau yang mengatakan karena shalat atau karena apa itu tidak ada. Tapi, SP itu informasi yang ada, makanya kita cabut dulu. Kita cabut, kita bersihkan dulu supaya tim ini bisa bekerja dengan netral," ujarnya.

Budi tak ingin berkomentar lebih jauh apakah SP2 ini merupakan kesalahan lain atau tidak. Ia menyerahkan agar tim etika yang menyelesaikan persoalan SP2 tersebut.

Budi dan pegawai Transjakarta sudah bertemu di Kantor Transjakarta. "Yang bersangkutan sudah sempat ketemu. Karena pada saat kunjungan ke kantor kebetulan ya kita ketemu aja gitu ya," katanya.

Sebelumnya, diberitakan bahwa petugas Command Center Transjakarta, Mulyono diberi peringatan langsung oleh Direktur Utama PT Transjakarta Budi Kaliwono. Pasalnya, Mulyono dianggap lambat menjawab yang disampaikan oleh Budi.

Pada saat itu Budi menanyakan perihal penumpukan penumpang di salah satu halte Transjakarta. Mulyono beralasan bahwa ia sedang menjalankan ibadah salat, sehingga tidak menjawab.

Kemudian kasus tersebut diekspos oleh Azaz Tigor Nainggolan melalui akun media sosialnya. "Kan SP2 ini pada bulan Februari, begitu saya dapat pengaduan ini saya ekspos ke media sosial. Baru kemudian ada respon dari Transjakarta. Tapi awalnya TJ juga gak ngakuin kan ada SP2 itu. Tapi begitu suratnya ada baru mengakui," jelas Tigor.

Azaz Tigor juga mengklarifikasi bahwa surat peringatan yang dilayangkan kepada Mulyono adalah SP2. Bukan SP3 seperti yang banyak diberitakan sebelumnya. "SP2. Memang memonya SP3, tapi yang keluar SP2. Penuturan Mulyono, ketika dia sudah menjawab kenapa tidak merespon dirut, ada memo kalau dia di-SP3-kan. Tapi yang keluar ternyata SP2," tambahnya. [opinibangsa.id / tsc]


Silahkan Bagikan Jika Bermanfaat

Disclaimer: Gambar, artikel ataupun video yang ada di web ini terkadang berasal dari berbagai sumber media lain. Hak Cipta sepenuhnya dipegang oleh sumber tersebut. Jika ada masalah terkait hal ini, Anda dapat menghubungi kami disini.
Related Posts
Disqus Comments
close