Pertemuan antara GNPF MUI dengan Presiden Joko Widodo disela-sela kegiatan open house di Istana Negara pada hari pertama perayaan lebaran, Senin (26/6) dinilai merugikan posisi organisasi masyarakat (Ormas) saja.
Terlebih, jika pertemuan itu tidak mencapai kata kesepakatan terhadap pemberhentian kriminalisasi ulama yang terjadi belakangan ini.
Demikian disampaikan mantan Ralawan Jokowi pada 2014 Ferdhinand Hutahaean saat dihubungi, di Jakarta, Senin (26/6).
“Pertemuan itu sebenarnya merugikan GNPF MUI dan menguntungkan Jokowi. Karena, belum tentu kasus Habib Rizieq akan berhenti dengan pertemuan itu karena pasti akan mendapat penolakan dari para pendukung Ahok,” kata Ferdhinand.
Menurut dia, semestinya GNPF MUI tidak menggunakan pertemuan itu untuk melakukan kegiatan yang mengarah pada upaya tawar menawar apapun, bahkan lebih baik tidak ketemu sama sekali dengan presiden.
“Namun politik memang dinamis, kepentingan diatas segalanya dan yang pasti GNPF MUI langsung masuk angin dengan memuji-muji Jokowi yang selama ini di lawannya,”sebutnya
Terlebih, jika pertemuan itu tidak mencapai kata kesepakatan terhadap pemberhentian kriminalisasi ulama yang terjadi belakangan ini.
Demikian disampaikan mantan Ralawan Jokowi pada 2014 Ferdhinand Hutahaean saat dihubungi, di Jakarta, Senin (26/6).
“Pertemuan itu sebenarnya merugikan GNPF MUI dan menguntungkan Jokowi. Karena, belum tentu kasus Habib Rizieq akan berhenti dengan pertemuan itu karena pasti akan mendapat penolakan dari para pendukung Ahok,” kata Ferdhinand.
Menurut dia, semestinya GNPF MUI tidak menggunakan pertemuan itu untuk melakukan kegiatan yang mengarah pada upaya tawar menawar apapun, bahkan lebih baik tidak ketemu sama sekali dengan presiden.
“Namun politik memang dinamis, kepentingan diatas segalanya dan yang pasti GNPF MUI langsung masuk angin dengan memuji-muji Jokowi yang selama ini di lawannya,”sebutnya