Oleh: Elta Trimulia, S. Pt
( aktifis dakwah Sumsel dan Guru)
Mediaoposisi.com-(Dibalik fenomena aksi 212, orang -orang saling menjaga ketika ada yang menginjak rumput, tidak mendorong lain, memberi jalan dll (sebagai aspek yang sederhana namun kontrol sosial yang cukup tinggi) Reuni aksi 212 yang awalnya dikecam oleh berbagai pihak yang tidak menyetujui terlaksananya kegiatan ini. Alhasil Reuni 212 ini terlaksana dengan baik dan berjalan lancar, ada banyak pesan dan kesan setelah kegiatan ini terselenggara.
Peserta yang datang dari berbagai penjuru wilayah Indonesia dengan mencuri perhatian publik dengan massa yang membludak berjumlah ±13,4 juta orang. Reuni 212 yang katanya akan mengancam persatuan dan kesatuan Indonesia dan menyebutnya sebagai intoleren malah menjadikan ini sebagai momentum persatuan dan kesatuan yang nyata bagi umat muslim. Bukan hanya umat muslim saja yang menghadiri reuni 212 bahkan orang-orang non muslim ikutserta dalam reuni 212, mereka membuktikan bahwa islam dapat mengontrol kehidupan sosial dalam sisi penjagaan syariah
Kontrol Sosial merupakan salah satu bukti bahwa islam itu menjaga Syariah dengan baik dan benar. Dalam sisi penjagaan Syariah islam mengatur dengan sedemikian rupa dari hal yang terkecil hingga yang paling besar.
Aksi tersebut berjalan dengan damai dan tertib, peserta reuni 212 sangat menjaga lingkungan sekitar monas untuk tidak merusak dan menginjak-injak tanaman bahkan peserta saling mengingatkan untuk tidak berjalan diatas rerumputan sekitar monas. Selain itu peserta aksi pun membekali diri untuk membawa plastik hitam besar untuk mengumpulkan sampah, bahkan mereka juga tidak segan untuk menghampiri dan menanyakan apa ada sampah serta mengambil sampah-sampah yang ada di sekeliling mereka.
Mereka memberikan hak pengguna jalan dan saling tolong menolong bahkan peserta aksi juga saling peduli satu dengan lainnya. Inilah bukti nyata bahwa umat islam adalah salah satu aset kekuatan di negeri ini serta menjadikan bukti atas tudingan radikal dan intoleran. Masihkah kita berpikir bahwa reuni 212 merupakan reuni yang dapat merusak dan mengancam persatuan dan kesatuan Indonesia? Maka dari itu, sudah saatnya sistem islam yang kembali mengatur seluruh aspek kehidupan.[MO/ge]