Oleh : Tri S, S.Si
(Penulis adalah Pemerhati Perempuan dan Generasi)
Mediaoposisi.com-Kawasan Monas telah dipenuhi peserta Reuni Akbar Mujahid 212 yang mengambil tema ”Dengan Tauhid Kita Menuju Kejayaan NKRI”. Ketua Panitia Acara Reuni 212, Ustadz Bernard Abdul Jabbar, mengatakan, reuni tersebut digelar sebagai rasa syukur untuk mengenang spirit perjuangan Aksi Bela Islam 212 pada 2 Desember 2016 lalu.
Jutaan warga dari berbagai wilayah terus berdatangan sejak malam tadi ke Monumen Nasional (Monas) untuk mengikuti acara Reuni Akbar 212, Ahad (2/12) dini hari. Peserta Reuni Akbar 212 mulai mengikuti rangkaian kegiatan mulai pukul 03.00 WIB dari sholat tahajud bersama, subuh berjamaah, dilanjutkan dengan dzikir dan istighotsah Kubro, hingga waktu Zuhur tiba.
Jumlah massa yang mengikuti reuni 212 datang dari sejumlah elemen masyarakat, lembaga, dan ormas Islam seperti Front Pembela Islam (FPI) dan Laskar Pembela Islam (LPI). Massa umat Muslim datang dengan membawa atribut bertuliskan kalimat tauhid dan bendera merah putih.
Bernard mengatakan, acara pada tahun ini sengaja tidak membawa nama alumni seperti tahun 2017 lalu dan diganti dengan mujahid (pejuang) karena mengikuti arahan Imam Besar FPI Rizieq Syihab. Sebab apabila menggunakan kata alumni, maka peserta yang hadir bisa kurang dari jumlah saat aksi 212 pada 2016 lalu yang menurutnya mencapai 7 juta orang.
Namun karena diganti menjadi mujahid, kata Bernard, reuni tersebut dihadiri lebih dari 8 juta orang. Jutaan orang yang menghadiri acara tersebut, membuat banyak peserta reuni yang meluber di luar Monas.
Selain dihadiri oleh jutaan peserta, Bernard juga menyebut dalam acara tersebut juga telah berkibar 1 juta bendera berlafal tauhid dan 1 juta bendera merah putih. Ditempat yang sama, Ketua Umum FPI Ustadz Shabri Lubis mengatakan acara reuni yang mampu menghadirkan massa hingga jutaan orang tersebut membuktikan kesolidan umat Islam untuk senantiasa membela agama dan negara.
“Aksi 212 dicecar orang-orang justru lebih banyak yang datang, aksi 212 dihina orang-orang justru tambah kecintaan dan kesolidan umat Islam. Ini kedatangn kita-kita tiada lain dalam rangka mencas mental kita, kesatuan kita senantiasa kita komitmen bela agama dan negara siap berjuang”, ungkap-nya.
Sementara itu ketua GNPF-Ulama Yusuf Martak berharap acara reuni 212 tersebut bisa digelar setiap tahunnya. Kehadiran jutaan umat Islam di Aksi Bela Tauhid -Reuni 212 kemarin menjadi bukti bahwa umat memiliki satu pengikat dan satu visi yakni menegakkan kalimah tauhid. Persatuan dalam kalimat tauhid menuju perubahan hakiki, yaitu menerapkan hukum-hukum Allah dalam seluruh aspek kehidupan dan meninggalkan sistem sekuler demokrasi. [MO/ge].