Oleh: Vega Rahmatika Fahra
(Suara Muslimah Pemerhati Perempuan dan Generasi)
Mediaoposisi.com- Aksi 212 telah berlalu, tapi masih membekas di hati umat, banyak umat yang belum bisa move on dari aksi yang menjadi sejarah persatuan umat.
Berderai air mata menyaksikan persatuan umat, dan bergetar hati melihat jutaan panji Rasullullah berkibar di langit Jakarta.
Data yang tak bisa dibantah yang didapatkan yang bersumber dari jumlah IMEI telepon genggam peserta Reuni Akbar Mujahid 212 yang didapat dari MSC atau pusat operatornya masing-masing, dari data tersebut didapat informasi akurat jika jumlah peserta Reuni Akbar Mujahid 212 kemarin adalah sebanyak 13,4 Juta jiwa! (Era muslim.com ,4/12/2018)
Orang yang nyinyir dan phobia terhadap persatuan umat mengatakan bahwa 212 hanya ratusan ribu orang dan mengatakan bahwa pasukan aksi 212 adalah pasukan bayaran Rp100.000 , (Na'uzubillah) Seperti yang dilihat di aksi, yang menjadi peserta bukan hanya masyarakat biasa, tapi banyak juga publik figur, seperti Ahmad Dhani, Teuku Wisnu, Limbad,dll. Jika memang aksi karena bayaran materi, takkan mungkin mereka akan datang hanya karena seratus ribu.
Mereka memang pasukan berbayar, mereka korbankan harta, waktu dan tenaga, yang merekaharapkan adalah bayaran dari Allah, Ridho Allah adalah bayaran yang mereka dapatkan.
Jika memang peserta 212 dibayar hanya dengan seratus ribu, siapa yang mampu untuk membayar mereka sebanyak 13,4 juta jiwa? Dan ternyata pasukan 212 memang pasukan bayaran, siapa yang membayar mereka? Ya, Allah langsung yang membayar mereka, karena mereka telah berjual beli dengan Allah, bukan lagi seratus ribu yang mereka dapatkan , tapi berlipat-lipat pahala yang menjadi upah mereka, yang kelak mereka gunakan untuk tiket masuk ke syurgaNya. Siapa yang mampu membayar mereka kalau bukan Allah Sang Maha Kaya,
"Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin, diri dan harta mereka dengan memberikan syurga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah, lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al quran. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar." (QS. 9:111)
إِنَّ اللَّهَ اشْتَرَى مِنَ الْمُؤْمِنِينَ أَنْفُسَهُمْ وَأَمْوَالَهُمْ بِأَنَّ لَهُمُ الْجَنَّةَ يُقَاتِلُونَ فِيسَبِيلِ اللَّهِ فَيَقْتُلُونَ وَيُقْتَلُونَ وَعْدًا عَلَيْهِ حَقًّا فِي التَّوْرَاةِ وَالْإِنْجِيلِ وَالْقُرْآنِ وَمَنْ أَوْفَى بِعَهْدِهِ مِنَ اللَّهِ فَاسْتَبْشِرُوا بِبَيْعِكُمُ الَّذِي بَايَعْتُمْ بِهِ وَذَلِكَ هُوَالْفَوْزُ الْعَظِيمُ
Allah swt. membeli diri dan harta benda kaum mukmin dari mereka sendiri yang dibayar-Nya dengan surga Jannatunna'im. Allah membalas segala perjuangan dan pengorbanan yang telah diberikan kaum mukmin, baik jiwa raga maupun harta benda, dengan balasan yang sebaik-baiknya, yaitu kenikmatan dan kebahagiaan di surga di akhirat kelak.[MO/sr]