Oleh : Nursyam
(Anggota MT khairunnisa Bal-Tim)
Bahkan sampai mendorong simpati ke arahISIS. Pernyataan-pernyataan yang di sampaikan oleh Wawan tersebut sangat jelas menunjukkan tingkat kepanikan tinggi yang dirasakan oleh rezim sekuler dalam menghadapi kesadaran umat islam yang semakin kuat tentang politik terutama menjelang di adakannya aksi 212 di Monas Jakarta.
kepanikan rezim sekuler ini terbukti dengan di lakukannya berbagai cara untuk menggagalkan aksi 212 seperti dilakukan oleh Gerakan Jaya Indonesia yang mendesak gubernur DKI Jakarta Anis baswedan agar mencabut izin reuni 212 yang beralasan bahwa aksi tersebut bisa menimbulkan keresahan dan ketakutan bagi masyarakat. Perlu di ketahui bahwa alasan-alasan seperti ini adalah bentuk diskriminasi kepada masyarakat .
Umat islam seharusnya tidak boleh terpengaruh atas pernyataan yang terus-menerus mendiskreditkan islam karena islam bukanlah agama yang radikal tetapi islam adalah agama atau sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan keperibadatan kepada Allah SWT serta tata cara berhubungan dengan sesama manusia dan lingkungannya. Hukum-hukum di dalam islamlah yang akan mengatur seluruh aspek kehidupan manusia dalam menjalankan kehidupan sehari-hari yang pasti akan memberikan kebaikan bagi seluruh umat manusia.
Pertentangan yang terjadi atas kebangkitan islam merupakan sunnatullah dan seharusnya umat islam berada di barisan pejuang untuk mengembalikan islam dalam mengatur seluruh aspek kehidupan. Salah satu cara untuk mendukung kebangkitan islam adalah dengan bersatu. Mempersatukan pemikiran dalam melihat serta menyelesaikan suatu perkara dalam pandangan islam karena dengan bersatunya umat islam, kebangkitan dan hukum-hukum islam bisa di wujudkan. Wallahu a'lam bishawab[MO/sr]