Oleh: Mahganipatra
(Member Akademi Menulis Kreatif)
Mediaoposisi.com-Penolakan acara pengajian di salah satu masjid wilayah Cibarusah kembali terjadi. Pembatalan dilakukan sehari sebelum pelaksanaan acara.
Kondisi ini sering membuat para pengemban dakwah merasa terpojokkan namun semangat mereka tidak langsung padam justru setiap penolakan, mereka sikapi sebagai tantangan yang harus mereka taklukan.
Maraknya penolakan acara kajian dakwah di beberapa tempat terjadi karena 2 faktor yaitu:
Pertama, paham sekulerisme yang di emban dan di kembangkan di tengah-tengah masyarakat oleh penguasa menjadi salah satu program yang mendorong penguasa bersikap refresif terhadap dakwah islam kaffah.
Kedua, gencarnya isu-isu negatif yang senantiasa di hembuskan oleh mereka yang menjadi kaki tangan para pembenci kebangkitan islam baik dari kalangan para tokoh masyarakat maupun para mufakkirin yang terus menerus berupaya menghambat penyeruan dakwah islam kaffah di tengah masyarakat.
Kedua faktor ini mengakibatkan clash diantara penguasa, pengemban dakwah dan masyarakat.
Anggapan bahwa dakwah islam kaffah sebagai dakwah yang mengancam keutuhan negara dan persatuan umat membuat negara mulai membatasi aktifitas dakwah dengan membuat aturan-aturan dalam dakwah.
Dakwah dibatasi aktifitasnya hanya boleh menyentuh asfek sosial tidak boleh menyampaikan dalam ranah politik di masyarakat.
Saat ada da'i yang menyerukan tentang wajibnya kaum muslimin memahami islam sebagai agama yang mengajarkan tentang politik maka dianggap sebagai da'i yang menyebarkan paham radikal, mengancam NKRI dan pemecah belah bangsa.
Hal ini menjadi dilema di tengah masyarakat. Isu-isu yang terus menerus di sebarkan mendorong masyarakat bersikap hati-hati,
takut dan enggan untuk datang ke tempat-tempat kajian islam yang bertujuan untuk mendidik dan mencerdaskan pemikiran umat dengan pemahaman islam secara kaffah.
Kondisi ini harus segera di akhiri.
Keteguhan para pengemban dakwah dan sikap istiqomah dalam mendakwahkan materi-materi islam kaffah ke tengah-tengah masyarakat akan mampu membangkitkan kesadaran umat.
Bahwa setiap persoalan yang terjadi saat ini berawal dari jauhnya umat islam dari pemahaman-pemahaman tentang islam sebagai agama yang mampu menyelesaikan setiap problem kehidupannya.
Memahami bahwa islam adalah agama yang memiliki sistem aturan tentang kehidupan.
Harus senantiasa di ingatkan kepada masyarakat bahwa salah satu kewajiban dan keutamaan seorang muslim adalah menuntut ilmu. Hal ini akan mendorong mereka untuk berlomba mencapai keutamaan dengan terus menuntut ilmu di dalam kajian-kajian islam.
مَنْ سَلَكَ طَرِيْقًا يَلْتَمِسُ فِيْهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللهُ بِهِ طَرِيْقًا إِلَى الْجَنَّةِ
Artinya : ”Barang siapa yang menempuh jalan untuk mencari suatu ilmu. Niscaya Allah memudahkannya ke jalan menuju surga”. (HR. Turmudzi)[MO/gr]