-->

SEKS BEBAS menyerang Generasi Bangsa

Silahkan Bagikan Jika Bermanfaat
Advertisemen


Oleh Diana Wijayanti (Pemerhati politik Palembang )

Mediaoposisi.com-Sebanyak 12 siswi SMP di satu sekolah di Lampung diketahui hamil. Temuan di salah satu daerah di Bumi Ruwa Jurai tersebut, menjadi perhatian serius Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Lampung.

Berita ini sangat miris,  namun seolah menjadi fenomena yang biasa terjadi. Bukan hal yang tabu lagi karena banyaknya kasus siswa hamil ini, meski tidak sampai di beritakan di koran.

Hasil survei yang dilakukan oleh Komite Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), dan Kementrian Kesehatan, (Kemenkes) pada Oktober 2013. memaparkan bahwa sekitar 62,7% remaja di Indonesia telah melakukan hubungan seks di luar nikah . 

20% dari 94.270  perempuan yang mengalami hamil di luar nikah juga berasal dari kelompok usia remaja dan  21%  diantaranya pernah melakukan aborsi.

Lalu pada kasus terinfeksi HIV dalam rentang 3 bulan sebanyak 10.203 kasus, 30% penderitanya berusia remaja.https://www.kompasiana.com/rumahbelajar_persada/63-persen-remaja-di-indonesia-melakukan-seks-pra-nikah_54f91d77a33311fc078b45f4

Indonesia Police Watch (IPW) juga mencatat, di sepanjang 2017 ada 178 bayi yang baru dilahirkan dibuang di jalan.

Jumlah ini naik 90 kasus dibanding tahun 2016, yang ada 88 bayi yang dibuang. https://possore.com/2018/01/08/ipw-seks-bebas-di-kalangan-remaja-indonesia-kian-mengkhawatirkan

Fenomena itu sebenarnya merupakan lanjutan dari begitu banyak kemudahan yang diterima anak-anak, bahkan yang berasal dari para orangtua mereka  sendiri.

Untuk mengakses konten-konten porno di medsos via gadget yang diperoleh pada usia terlalu dini tanpa dibekali aturan yang tepat dalam penggunaannya.

Ibarat gunung es,  data yang ada adalah kasus yang tercatat sementara diluar data itu lebih banyak lagi. Remaja Indonesia kian krisis moral,  rusak dan bejat seperti hewan.

Bila kita tidak segera cari akar masalahnya dan solusi yang paripurna tentu 10-20 tahun yang akan datang akan terjadi Lost generation.

Akar masalah budaya seks bebas

Pendalaman persoalan seks bebas yang kian kritis ini patut kita lakukan. Artinya kita tidak boleh terjebak dengan realita yang akhirnya tidak sampai pada akar masalahnya.

Fakta yang merebak di tengah generasi muda, tidak hanya di Kota besar tapi juga dipedesaan. Wabah seks bebas ini pasti disebabkan oleh pemikiran yang mendasar yang sangat merusak.

Berarti bukan satu atau dua kasus saja. Apakah itu? Yaitu ideologi yang mendasari tatanan hidup masyarakat,  yang dengannya dibangun sebuah negara.

Indonesia menganut ideologi Kapitalisme-Sekulerisme yang mewarnai Pancasila.  Dari falsafah Sekulerisme ini dibangun masyarakatnya.

Sekulerisme adalah paham yang memisahkan antara agama dengan kehidupan. Artinya aturan agama jangan sampai dipakai untuk mengatur masyarakat dalam bertingkat laku.

Dari Sekulerisme inilah dibangun prinsip kebebasan secara mutlak yang dikenal Sebagai HAM (Hak asasi manusia). Ada 4 Hak yang dijamin yaitu hak untuk beragama,  hak untuk memiliki,  hak untuk bertingkat laku dan hak untuk berpendapat.

Hak bertingkah laku inilah yang melatarbelakangi masyarakat untuk berbuat apa saja, asal tidak ada yang merasa terganggu. Termasuk masalah seks bebas di kalangan remaja. Bersembunyi di balik jangan HAM, remaja bebas berekspresi terhadap lawan jenis. 

Pacaran menjadi budaya. Remaja dak punya pacar dianggap dak gaul.  Akhirnya berlomba untuk mendapatkan pacar.

Kalau sudah berdua-duaan pasti seks bebas terjadi.  Karena sama pacar seolah legal,  sah-sah saja. Ditambah adanya gadget yang tak terkendali menambah parah perilaku tidak bermoral ini.

Pornoaksi dan pornografi bisa diakses dengan mudah membuat rangsangan syahwat kian memuncak. Menjadi kian darurat SEKS bebas ini.

Jadi persoalan seks bebas bukan karena para remaja tidak diajarkan seks sehat, tapi lebih mendasar dari itu,  yaitu paradigma kebebasan bertingkah laku, yang bersumber dari ide Sekularisme.

Solusi paripurna darurat SEKS BEBAS

Karena persoalan seks bebas remaja bukan karena tidak ada pendidikan seks remaja maka tidak tepat kalau itu yang diajarkan di Sekolah. Yang terjadi justru bukan berhenti malah sebaliknya semakin menggila.

Adapun solusi hakiki menuntaskan seks bebas remaja ini adalah mengganti Sistem Kapitalisme-Sekulerisme menjadi Sistem Islam yang diturunkan Allah SWT. Sungguh Allah SWT telah menurunkan Syariat Islam untuk menyelesaikan persoalan seks bebas remaja ini.

Firman Allah SWT. dalam surat al-An’am ayat 155 :

وَهَذَا كِتَابٌ أَنْزَلْنَاهُ مُبَارَكٌ فَاتَّبِعُوهُ وَاتَّقُوا لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ

Artinya : Dan Al Qur'an itu adalah kitab yang Kami turunkan yang diberkati, maka ikutilah dia dan bertakwalah agar kamu diberi rahmat. (Q.S. al-An’am : 155)

Memang penyelesaian masalah seks bebas ini tidak bisa berdiri sendiri tetapi juga terkait dengan aspek ideologi, politik, ekonomi,  sosial budaya,  pemerintah dan hankam.

Syariah Islam harus diterapkan secara Kaaffah dalam naungan Khilafah Islamiyyah. Satu-satunya sistem yang diwajibkan Allah SWT dan telah terbukti mampu menjadikan manusia bermartabat dan memiliki ketinggian akhlak. [MO/gr]





Silahkan Bagikan Jika Bermanfaat

Disclaimer: Gambar, artikel ataupun video yang ada di web ini terkadang berasal dari berbagai sumber media lain. Hak Cipta sepenuhnya dipegang oleh sumber tersebut. Jika ada masalah terkait hal ini, Anda dapat menghubungi kami disini.
Related Posts
Disqus Comments
close